Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Yuk Buang Sampah Kemasan di Dropbox Ini Biar Nggak Jadi Orang Indonesia Mubazir 2030

Al Sobry - Selasa, 22 September 2020 | 16:32
Yuk Buang Sampah Kemasan di Dropbox Ini Biar Nggak Jadi Orang Indonesia Mubazir 2030
Nutrifood

Yuk Buang Sampah Kemasan di Dropbox Ini Biar Nggak Jadi Orang Indonesia Mubazir 2030

HAI-Online.com- Tahukah kamu pada masa pandemi ini, jumlah sampah rumahan semakin meningkat. Seringnya belanja online atau pesan makanan online, semua dibungkus plastik kemasan sekali pakai lalu dibuang jadi tak ternilai.
Kalo terus-terusan begini, meski di rumah aja, kondisi alam yang bakal kena imbasnya, dia bakal menanggung tumpukan sampah yang kita hasilkan setiap harinya.
Jika sudah begitu, masa depan lingkungan kita bakal terancam. Tanah jadi rusak, air kotor udara di sekitar juga tercemar akibat jejak karbon hasil produksi plastik yang masive digunakan.
Jangan kaget, kalo sewaktu-waktu banjir bandang datang sehingga musibah pun tak bisa dielakkan.
Nah, melihat kondisi ini,Tasya Kamila selaku pendiri dari Green Movement Indonesia dan Duta Lingkungan Hidup mengajak anak muda untuk tidak hanya memakai produk kemasan tapi bisa menguranginya.
"Sampah itu harus dikurangi, karena bagaimana pun bumi ini kita, anak muda yang akan menjalani hari ini dan nanti. Untuk itu, kita jadi orang jangan mubazir karena itu akan menjadi sampah," terangnya saat Webinar Peluncuran Dropbox Sampah Kemasan, Selasa (22/9/2020).
Menurut Tasya,mengurangi sampah antara lain tidak menggunakan plastik sekali pakai. Dari sekarang, anak muda menyisihkan uang untuk investasi membeli tumblr (botol minum) dab tempat makan, juga sedotan bukan plastik yang bisa digunakan lagi.
Upaya ini, diyakini akan memberi dampak bagi lingkungan di kemudian hari. Dan apabila belum maksimal mengurnagi sampah, jika pun memakainya paling tidak mau sedikit usaha untuk memilih dan memisahkan jenis sampahnya.
Untuk itu,Dropbox Sampah Kemasanbaru saja diluncurkan pada Selasa (22/9/2020) oleh Hero Group bersama Nutrifood dan Garnier untuk mendukung terwujudnya Indonesia Bebas Sampah 2030. Aksi kolaborasi Dropbox Sampah Kemasan ini juga didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI serta Green Movement Indonesia.
Novrizal Tahar, Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal PSLB3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI mendukung penuh program Dropbox Sampah Kemasan hari ini.
“Pemerintah sangat mengapresiasi program Dropbox Sampah Kemasan ini, sebagai salah satu upaya kolektif dalam penyelesaian masalah sampah kemasan, terutama sampah plastik di Indonesia," ujarnya di acara yang sama.
Hadirnya program Dropbox Sampah Kemasan ini, menurut Novrizal sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam pengurangan sampah, khususnya pengurangan sampah oleh produsen di Indonesia, seperti diamanatkan dalam UU RI No. 18 tahun 2009 tentang Pengelolaan Sampah, PP RI No. 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Jenis Rumah Tangga, dan Peraturan Menteri LHK No. P.75 tahun 2019 terkait Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.
Dia berharap, Dropbox Sampah Kemasan akan mempercepat pencapaian target pengurangan sampah 30% dan penanganan sampah 70% di 2025.
"Semua ini guna mewujudkan Indonesia Bersih, Indonesia Sehat dan Indonesia Sejahtera.” katanya lagi.
Baca Juga: Ajib.. Tukang Bubur Kacang Hijau di Surabaya Lancar Bahasa Jepang!

Menyoal aksi yang dilakukan bersama ini, HERO Group menjadikan Dropbox jni zenagai langkah baik dsri ptogram CSRnya untuk terus menciptakan kualitas lingkungan dan kesehatan yang lebih baik serta mendorong pendidikan masyarakat atas pengelolaan sampah yang juga merupakan bagian dari komitmen perusahaannya.

“Kami menyadari penuh tanggung jawab kami terhadap sampah-sampah yang dihasilkan oleh produk yang dijual di gerai kami. Oleh karena itu, HERO Group, Nutrifood dan Garnier menghadirkan program CSR Dropbox Sampah Kemasan guna meningkatkan penyerapan sampah kemasan untuk kemudian dapat didaur ulang," ujar Head of Communication and Government Relations, Hero Supermarket, Diky Risbianto pun di acara virtual yang sama.

Melalui kolaborasi ini, pihaknya berharap aksi ininjuga dapat menginspirasi konsumen untuk ikut mengurangi jumlah sampah ke TPA dengan mendaur ulang sampah kemasan mereka.

Aksi kolaborasi ini akan diawali dengan penempatan lima Dropbox Sampah Kemasan di sejumlah gerai Giant di kawasan Jabodetabek, antara lain Giant CBD Bintaro, Giant BSD City Serpong, Giant Harapan Indah Bekasi, Giant Tole Iskandar Depok, serta Giant Taman Yasmin Bogor pada pada minggu ke-3 bulan September.
Jumlah Dropbox Sampah Kemasan pun akan terus ditingkatkan serta diperluas ke berbagai gerai HERO Group.
Jenis sampah yang dikumpulkan pada Dropbox Sampah Kemasan adalah valuable inorganic waste yang dibagi menjadi tiga kategori, yakni kategori sampah kemasan kertas seperti dupleks, kotak minuman, cup kertas, dus kosmetik dan sebagainya; kategori sampah kemasan plastik seperti botol plastik, gelas plastik, tube plastik, sachet atau bungkus plastik; serta kategori sampah kemasan kaca seperti botol kaca, toples kaca dan sebagainya.
Nah, lahirnya ide membuat Dropbox Sampah Kemasan ini juga dibocorkan olehHead of Corporate Communication Nutrifood, Angelique Dewi bahwa program ini berawal dari kepedulian Nutrifood bersama HERO Group dan Garnier akan permasalahan sampah kemasan di Indonesia.
“Sebagai komitmen dan tanggung jawab Nutrifood dalam menjalankan bisnis berkelanjutan serta menginspirasi masyarakat hidup sehat, Nutrifood turut ambil bagian dalam solusi permasalahan sampah di Indonesia, salah satunya melalui program kolaborasi Dropbox Sampah Kemasan bersama HERO Group dan Garnier.
"Nutrifood percaya bahwa diperlukan sinergi aktif antara produsen, retail, pemerintah, komunitas serta konsumen untuk bersama-sama mengurangi laju jumlah sampah kemasan. Senang sekali hari ini kita dapat melihat kolaborasi tersebut terjadi melalui peluncuran Dropbox Sampah Kemasan ini," ujarnya lagi. Dukungan yang sama juga diutarakan oleh Mohamad Fikri, CPD Communications Manager, L’Oréal Indonesia selaku perwakilan dari Garnier Indonesia yang turut ambil bagian dalam program Dropbox Sampah Kemasan hari ini, “Sebagai bagian dari L’Oréal for the Future 2030, Garnier berkomitmen untuk mengubah seluruh rantai nilai kami menjadi lebih ramah lingkungan tanpa berkompromi mengenai keamanan dan kualitas produk kami. Selain itu kami juga mengambil lebih banyak aksi melawan polusi plastik di Indonesia, salah satunya dengan menyediakan Dropbox Sampah Kemasan, kolaborasi dengan HERO Group dan Nutrifood.

"Kami berharap dapat menjadi katalisator perubahan di sektor kecantikan dan sektor lainnya, untuk menginspirasi konsumen kami dan masyarakat pada umumnya untuk turut menciptakan planet yang lebih hijau dan masa depan yang lebih baik lagi”. terangnya.

Baca Juga: Dikritik Sampe Dapet Penghargaan, Ini 8 Fakta Enola Holmes: Film yang Diperankan Millie Bobby Brown

Nah, dalam pelaksanaannya, Green Movement Indonesia yang diwakili Tasya menjelaskan, seluruh sampah yang telah terkumpul akan diangkut oleh mitra penjemput, yaitu Bank Sampah Rumah Harum Depok, untuk selanjutnya disalurkan dan diolah oleh sentra-sentra daur ulang menjadi barang-barang yang berguna serta bernilai ekonomi.

"Bank Sampah memegang peranan penting dalam mendorong dampak positif terhadap pengelolaan lingkungan serta mampu menciptakan dampak di bidang sosial dan ekonomi karena memberdayakan komunitas setempat, menciptakan lapangan pekerjaan, memberikan penghasilan tambahan serta meningkatkan taraf kehidupan yang lebih baik," katanya lagi.

Umtuk itu, bukan cuma merwma, kita juga yang menggunakannya harus ikutan nih mengumpulkan sampah kemasan untuk tidak langsung dibuang tapi disatukan dalam Dropbox yang disediakan agar bisa diolah ulang sehingga pada akhirnya bukan hanya jadi tumpukan sampah tak berhun tapi menjadi barang yang lebih bernilai. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x