Dia menyebut, pergerakan silia dapat menurun sampai 50 persen hanya dengan 2-3 kali hisapan asap rokok.
Selain itu, dia menyampaikan, merokok juga dapat menyebabkan gangguan pada sel imunitas tubuh.
Saat fungsi silia terganggu, timbul banyak dahak kemudian kuman akan menempati dahak itu sehingga timbul infeksi.
Nikotin pada rokok juga dapat menekan migrasi leukosit dan hal ini berkontribusi pada lambatnya penyembuhan luka serta meningkatkan insiden infeksi pernapasan pada perokok. (*)