"Para perokok lebih rentan terhadap Covid-19 karena jari yang digunakan untuk mengapit rokok, atau bahkan rokok itu sendiri terkontaminasi dengan virus, dapat menyentuh bibir. Ini meningkatkan kemungkinan virus berpindah dari tangan ke mulut," tulis WHO dalam penjelasannya.
Penyakit yang timbul
Sementara alasan kedua lebih pada kondisi kesehatan yang disebabkan oleh orang yang telah terbiasa merokok.
Perokok biasanya sudah memiliki masalah pada paru-paru yang diakibatkan oleh zat-zat yang terisap dalam aktivitas merokok yang dilakukan dalam waktu lama.
"Perokok mungkin sudah memiliki penyakit paru-paru atau kapasitas paru-paru yang tidak optimal yang akan meningkatkan risiko penyakit serius," jelas WHO.
Belum lagi jika seseorang menggunakan produk rokok yang digunakan bersama-sama, misalnya water pipes, kontak dari mulut ke mulut ini menjadi pintu lain kemungkinan penularan virus penyebab Covid-19 di dalam masyarakat.
Kebutuhan oksigen yang meningkat atau berkurangnya kemampuan tubuh untuk menggunakan paru-paru secara benar dapat membawa pasien pada risiko masalah paru-paru yang lebih tinggi, seperti pneumonia.
3. Merokok dapat menyebabkan gangguan pada sistem imunitas
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr. Agus Dwi Susanto sebelumnya mengungkap, fungsi silia saluran napas dapat terganggu karena asap rokok.
Silia adalah jaringan-jaringan kecil yang berfungsi seperti sapu.
Seperti bulu hidung, silia saluran napas memiliki funsgi menangkap kotoran dan mendorongnya agar tidak turun ke saluran pernapasan yang lebih dalam.