Asumsinya, para peneliti menulis, orang-orang dengan kepribadian yang lebih terbuka akan lebih tertarik pada musik yang "intens, memikat, dan menantang," seperti heavy metal.
Namun, di sisi lain, penggemar metal dalam penelitian ini disebut cenderung memiliki harga diri yang relatif rendah (low self-esteem). Sehingga, mendengarkan musik metal menjadi jalan keluar bagi mereka untuk mengatasi kondisi tersebut.
"Jenis emosi yang dihasilkan oleh musik metal dapat membantu meningkatkan self-esteem dan mempromosikan evaluasi diri yang positif di antara mereka yang memiliki self-esteem rendah," tulis penelitian tersebut.
Memang, hasil ini hanya agaknya hanya berlaku untuk beberapa ratus fans metal di Inggris.
Tetapi, para peneliti menyimpulkan bahwa studi ini setidaknya dapat membantu publik memahami lebih dalam mengapa ada beberapa orang yang tertarik pada musik alternatif atau non-arus utama.
"Daripada memberi stereotip ke para fans metal dengan perilaku menyimpang, antisosial, atau kekerasan, akan lebih bermanfaat untuk memahami kebutuhan dan keunikan psikologis mereka," pungkas penelitian tersebut. (*)