Hingga saat masuk ke ruang isolasi, RS tetap belum mengetahui jika dia terkonfirmasi positif corona.
RS baru tau, ketika orangtuanya menelepon.
"Orangtua saya bilang, kamu pasien (positif) 03. Nyeees... Serasa mencelos hati menelan informasi tersebut," kata RS.
"Ya sudahlah. Saya nggak peduli. Saya fokus agar saya sembuh. Saya berusaha tidak peduli sama kabar di luar. Yang penting saya sembuh," kata RS.
Baca Juga: Polisi Kena Prank Orangtua Ferdian Paleka, Diduga Sembunyikan Anaknya yang Buron
Ini juga yang menjadikannya fokus pada kesembuhan dirinya, yaitu puasa berita (tips no.2) dulu. Dia nggak mau, jiwanya terpengaruh dengan pemberitaan yang simpamg siur, apalagi waktu terjangkit Maret, isu penyebaran virus ini masih belum seragam.
Menjadi pasien 03 Corona sudah sakit apalagi dengan mengalami gejala-gejalanya, namun kata RS ada yang bikin lebih sakit lagi, yaitu stigma masyarakat terhadap pasien covid-19.
"Kita hanya boleh bertemu dengan perawat dan dokter selama 18 hari isolasi. Keluarga kan nggak boleh jenguk. Paling makanan dititip ke perawat," katanya lagi.
RS pun memberi semangat kepada para pasien lain yang masih diisolasi untuk tidak menyerah.
"Tetap semangat. Jangan pikirin yang lain. Fokus sama kesembuhan diri kita. Ada anak, istri, orangtua yang bisa memberi semangat," kata RS.
RS juga meminta agar masyarakat tidak mengucilkan keluarga pasien positif corona dan ikut memberi semangat serta dukungan agar mereka lekas sembuh.
"Siapa sih yang mau kena (virus corona) ini? Mohon jangan dikucilkan atau kalau ada yang meninggal, jangan ditolak, bayangkan jika ada salah satu keluarga yang kena," pungkasnya. (*)