Heboh Aja, Lawan Corona Pakai Formula BCL, Jangan Kecewa, Kuingin Marah Melampiaskan Ya...

HAI-Online.com- Jika di film Contagion, penulis blog (Jude Law) menginfluence masyarakat untuk mendapat obat penangkal virus yang tepat, selebgram di Indonesia lebih mengajak warga untuk saling bantu tim medis yang tengah menangani pasien covid-19.

Selebritas lain juga kerap menggelar donasi penyediaan Alat Pelindung Diri, membagi-bagikan makanan gratis dan terus mengampanyekan aksi-aksi dalam melawan Virus Corona.

Sementara yang lain sibuk beraksi digital, dua ilmuwan ini juga nggak mau ketinggalan. Segala upaya untuk bantu melawan corona bakal dilakukan, salah satunya dengan membuat formula BCL yang disinyalir bisa menolak virus corona masuk dalam paru-paru manusia.

Adalah Prof. Chaerul Anwar Nidom, Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin Professor Nidom Foundation merekomendasikan 5 senyawa yang disebut super antioksidan yang katanyaterbukti dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh.

Kelima senyawa aktif tersebut adalah jintan hitam(nigella sativa), daun jambu(psidiumguajava), pegagan(centellaasiatica), temulawak(curcuma xanthorriza), dan beras merah(oryza sativa).

Selain itu, dikutip HAI dari Grid Health, PT. PUF Sains Lab, Nucleus Farma dan Profesor Nidom Foundation telah bekerja sama dalam pengembangan formula BCL dan penggunaannya melalui teknologi PUFF untuk mengatasi Covid-19

Dalam kondisi pandemi ini, penting sekali untuk menjaga sistem imunitas atau daya tahan tubuh.

Formula BCLberfungsi sebagaireceptor blockeruntuk menghalau covid-19agar tidak menempel di paru-paru.

Baca Juga: Robot Kebal Virus Ini Ikut Bantu Medis Merawat Pasien COVID-19 di Italia

"Jika paru-paru sudah terinfeksi, akan sulit sekali untuk direhabilitasi, apalagi saat ini belum ada obatnya, perawatan yang diandalkan sekarang adalah infuse vitamin, dan beberapa rumah sakit menggunakanchloroquinedan tambahan oksigen untuk respirasi," ulas Prof. Chaerul Anwar Nidom.

Formula ini terdiri dari beberapa kandungan, yaitu BCL (Bromhexine Hydrochloride), tambahan Guaiphenisin, dan beberapa zat lainnya.

Kumpulan senyawa ini jika diproses melalui lubang-lubangplat coildalam metode PHP (Perforated Heating Plate) akan dapat memghasilkan panas dalam bentuk aerosol uap.

Menurut profesor, formula BCL telah mendapat respon positif dari rekan-rekan dokter serta akademisi.

Guru Besar Biologi Molekuler UNAIR itu menjelaskan, formulaBCLbisa diterima secara logika karena mengikatreceptorviruscorona diparu-paru, bukan mengganggu atau membunuh virusnya.

Jikavirustidak menempel direceptorACE2paru-paru, makavirustidak dapat berkembang biak dan akan mati dengan sendirinya.

"Kita tidak boleh hanya menggunakan konsep yang monoton dalam menghadapiCOVID-19. Salah satu cara menanganivirusini yang diusulkan olehteman-teman fakultas kedokteran adalah dengan mengendalikanreceptor blocker,” tuturnya.

Baca Juga: Jangan Percaya Bumi Jadi Sehat karena Covid-19, Ini Keadaan Planet Kita!