HAI-Online.com - Seperti kita tahu, hampir seluruh negara di dunia saat ini tengah dibuat pusing tujuh keliling dengan dampak-dampak yang ditimbulkan pandemi virus corona, tak terkecuali Indonesia.
Di Indonesia sendiri, penyebaran virus corona yang semakin meluas tiap harinya membuat banyak kegiatan terganggu, salah satunya pelaksanaan Ujian Nasional (UN).
Menurut rencana awal bakal dilaksanakan dalam waktu dekat, kini pemerintah tengah mengkaji berbagai opsi sebagai bahan pertimbangan yang nantinya akan dipakai untuk menentukan kelulusan siswa.
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan, pihaknya tengah mempertimbangkan nilai raport sebagai tolak ukur kelulusan tahun ini.
Baca Juga: Nekat Bikin Pesta Nikahan Pas-Lockdown, Penghulu Teriak dari Lantai 4 Demi Social Distancing
“Dari rapat konsultasi via daring (online) antara anggota Komisi X dan Mendikbud Nadiem Makarim maka disiapkan berbagai opsi untuk menentukan metode kelulusan siswa salah satunya dengan nilai kumulatif dalam raport,” ujar Huda seperti dikutip HAI dari Kompas.com.
Huda menambahkan, rapat konsultasi menyepakati yang digelar Senin malam menyebutkan bahwa pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dari tingkat SMA, SMP, hingga SD ditiadakan.
Langkah ini sendiri diambil berdasarkan penyebaran Covid-19 yang makin masih beberapa waktu belakangan, padahal Ujian Nasional baik tingkat SMA, SMP, dan SD bakal segera dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Penyebaran wabah Covid-19 diprediksi akan terus berlangsung hingga April, jadi tidak mungkin kita memaksakan siswa untuk berkumpul melaksanakan UN di bawah ancaman wabah Covid-19 sehingga kami sepakat UN ditiadakan,” tambahnya.
Baca Juga: Peduli Pekerja Kreatif yang Terdampak Covid-19, Netflix Sumbang Dana Rp 1,6 Triliun untuk Pekerjanya
Sementara itu, Kementerian Pendidikan Kebudayaan saat ini tengah mengkaji opsi Ujian Sekolah Bersatandar Nasional (USBN) sebagai mengganti UN.