HAI-Online.com -Salah seorang mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di Wuhan University Technology, Hasan Hidayat baru-baru ini menceritakan pengalamannya saat berhasil meloloskan diri dari ancaman virus corona.
Seperti dilansir HAI dari Kompas.com, mahasiswa berusia 23 tahun tersebut mengaku keluar dari kota yang pertama kali terjangkit virus corona itu lima hari sebelum akses menuju dan dari Wuhan ditutup oleh pemerintah setempat.
"Saya pulang sebelum lima hari ditutup semua akses. Dan alhamdulillah bisa sampai Indonesia, karena sebelumnya saya sempat niat tidak mau pulang. Sudah begitu (tubuh) panas 37 drajat, bukan 38 drajat, " terang Hasan ketika dihubungi pada Rabu (29/1) kemarin.
Hasan menceritakan, kondisi Wuhan setelah terserang virus corona sangatlah mengkhawatirkan di detik-detik sebelum dirinya keluar dari sana.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Hal Ini, Mendiamkan Charger di Stopkontak Ternyata Berbahaya!
Resah dengan virus mematikan tersebut, sebagian besar masyarakat Wuhan melakukan antisipasi dengan memakai masker, khususnya di tempat-tempat umum.
"Mayoritas di sana menggunakan masker yang terlihat di fasilitas umum, seperti MRT dan sebagainya," ceritanya menambahkan.
Selain itu, kota Wuhan menjadi sangat sepi akibat serangan virus corona, di mana hanya terdapat beberapa orang yang melintas di jalanan umum.
"Sepi kan memang karena saat Imlek. Kata orang di sana kalau imlek sebelumnya juga sepi. Terlebih ada penyebaran virus itu jadi tambah sepi," tutur Hasan.
Baca Juga: Kentang Bisa Cegah 3 Penyakit Mematikan, Begini Cara Konsumsi yang Tepat!
Seminggu setelah kepulangannya ke Indonesia, Hasan menerima informasi dari rekannya yang menyebut kondisi Wuhan semakin parah.
Selain mencari makanan ke minimarket terdekat, pemerintah setempat mengimbaumasyarakat untuk nggak meninggalkan tempat tinggal mereka.
"Kondisi masih sama, enggak boleh keluar. Makan kiriman. Kalau pun keluar untuk kebutuhan kita dikasih info minimarket mana yang buka jadi langsung ke titik tujuan," ujarnya lebih lanjut.
Di tengah kondisi yang nggak kondusif, Hasan juga mendapatkan kabar kalau proses perkuliahan yang seharusnya kembali dimulai pada 23 Februari 2020 mendatang diundur hingga waktu yang belum ditentukan.
"Saya pulang kan karena libur kuliah. Seharusnya masuk kuliah tanggal 23 Februari, tapi dapat kabar diundur sampai kondisi di sana menungkinkan," tutup Hasan.
Kita doakan aja sob, semoga virus tersebut dapat dimusnahkan sehingga masyarakat di daerah yang terserang virus corona dapat beraktivitas kembali seperti semula. (*)