Belajar dari Perjalanan Hidup Lady Gaga, Sempat Disumpahi Nggak Akan Terkenal hingga Berhasil Catatkan Sejarah

Bayu Galih Permana - Rabu, 29 Januari 2020 | 13:25

HAI-Online.com - Berhasil cetak sejarah dengan menjadi orang pertama yang menang dalam ajang Academy Awards, Golden Globe, serta British Academy of Film and Television Arts (BAFTA) pada tahun yang sama, jalan hidup Lady Gaga ternyata nggak semulus bayangan orang-orang.

Jauh sebelum terkenal dan berhasil mencatatkan sejarah, penyanyi berusia 33 tahun itu ternyata sempat menjadi korban bullying dari teman-temannya semasa kuliah

Diilansir HAI dari HelloGiggles, ada sebuah grup Facebook yang dibuat khusus untuk mencemooh bintang bernama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta ketika dirinya masih duduk di bangku universitas.

Fakta ini sendiri terungkap setelah seorang pengguna Twitter dengan akun @majdgeorge98 membagikan cuitan yang berisi kisah lama dari penyanyi berusia 32 tahun itu ketika masih menjadi seorang mahasiswi.

"Ketika Lady Gaga masih kuliah, ada sebuah grup Facebook dengan nama 'Steffani Germanotta, kamu nggak akan pernah terkenal'," tulis @majdgeorge98.

When Lady Gaga was in university, there was a Facebook group called “Stefani Germanotta, you’ll never be famous” and now she is the FIRST woman in history to win an Oscar, Grammy, BAFTA and Golden Globe all in the same year. pic.twitter.com/UHMDQR84G4

— Majd (@majdgeorge98) 25 Februari 2019

Selain itu, Lady Gaga sebelumnya juga sempat bercerita bahwa dia juga sempat memiliki mantan kekasih yang mengatakan bahwa doi mengalami kegagalan dalam karir, nggak akan bisa terkenal, apalagi sampai mendapatkan grammy.

"Aku pernah punya pacar yang mengatakan bahwa aku nggak akan sukses, nggak akan pernah menjadi nominasi di Grammy, nggak akan pernah memiliki lagu hits, dan berharap aku gagal," ungkap Lady Gaga dalam interview dengan Cosmopolitan tahun 2010 silam.

Mendengar omongan tersebut, bintang utama dalam film A Star Is Born itu pun menanggapinya dengan jawaban yang membuat kekasihnya menyesal dengan ucapannya.

"Aku lalu mengatakan kepadanya 'Suatu saat nanti, ketika kita udah nggak bersama lagi, kamu nggak akan bisa memesan segelas kopi di kedai tanpai mendengar ataupun melihat diriku'," terangnya menambahkan.

Dari sini kita bisa belajar sob supaya ke depannya nggak terlalu memperdulikan cibiran orang, dan menganggapnya sebagai kritikan supaya dapat berubah menjadi lebih baik. Terus, jangan takut buat bermimpi karena keberhasilan selalu berawal dari mimpi. (*)