Texpack - Spin Your Wheels
Texpack kini lebih baik dibanding EP-nya dulu. Berani bikin lagu berbahasa Indonesia. Nggak sekedar Pavement-worship. Songwriting dan penulisan notasi gitarnya apik. Pemilihan Gadog sebagai single adalah hal yang berani tapi juga keren abis. Siapa sangka band indie rock lokal bisa bikin musikalisasi puisi dengan baik?
Sunlotus - This Old House
Nah ini album buat lo yang suka yang berisik-berisik. Shoegaze, grunge, noise rock, diblender jadi satu sama Sunlotus. Ditambah pengalaman salah satu personelnya, Made, yang pernah main di Warmouth, Deadly Weapon, serta LKTDOV, bikin This Old House nggak cuma “nyontek” My Bloody Valentine atau Slowdive.
Orestes - To The Deaf Serenity
Orestes yang dulu bukanlah yang sekarang~ Hehe kalo ada yang pernah tau Orestes, pasti ingetnya mereka band death metal. Kini, mereka main-main di ranah blackened hardcore yang chaotic. Sealbum dijadiin satu lagu, jadinya lo bakal dengerin 23 menit kegilaan tanpa bisa skip. Kalo menurut HAI sih Orestes yang baru > Orestes yang dulu. Gimana menurut lo?Lair - Kiser Kenamaan
Setelah Barasuara rilis Taifun, bermunculan band-band yang kiblatnya ke band tersebut. Vokal cewek-cowok, musik indie rock agak math dikit. Sayang, rata-rata sih cuma copas aja. Tapi kalo Lair, punya keunikan di musiknya yang eksotik. Menarik meski yaa masih kedengeran banget Barasuara-nya nih. Tapi patut dicek lho.