Berbentuk mirip lontong, kue berisi abon ikan ini biasa disantap oleh masyarakat Pulau Panggang pada sore hari ditemani dengan teh hangat.
Penamaan Kue Selingkuh berasal dari cerita orang-orang Pulo zaman dulu, di mana masyarakat Pulau Panggang selalu mencari ikan dengan jarak yang jauh, di antaranya ke daerah Tanjung Pinang, Bangka Belitung, dan Kalimantan.
"Mereka biasanya mencari ikan itu 3-4 bulan baru balik. Sehingga kue ini punya nilai pesan, kalau di kampung orang jangan main-main wanita lain atau selingkuh," terang Mafyudin.
3. Bom Atom
Salah satu warga asli Pulau Panggang, Amriyah menjelaskan, julukan tersebut diberikan karena kue berwarna pink dengan bahan-bahan tepung terigu, telur, dan mentega ini memiliki bentuk lonjong mirip seperti bom atom.
“Ini seperti roti gitu, warnanya pink, nah pas matang itu kan dicelupin ke gula yang udah dikasih pewarna. Jadinya warnanya gitu,” cerita Amriyah.
4. Roket
Memiliki bentuk seperti combro, kue satu ini memiliki isian ikan dan dijual dengan harga cukup terjangkau, yaitu Rp 3 ribu untuk tiap bijinya.
Menyajikan cita rasa pedas layaknya combro, kue ini terbuat dari singkong yang biasa disebut masyarakat Pulo dengan kata Dangder.