Para pembeli biasanya sudah nunggu sejak warung buka dari pukul07.30 WIB. Menurut Sri,para pembeli menyukai teh yang dibuat mungkin karena kekentalannya.
"Apa ya mungkin tehnya nggak pernah dijok, langsung sekali kita buat nggak pernah tambah air.Pokoknya matang dan sudah habis ndak pernah ditambah air lagi, ya, jadi masih kental," ujarnya.
Baca Juga: Duh Mobil Parkir di Bandara Adi Soemarmo Selama 6 Bulan, Tarifnya Sampai Rp 10 Juta
Sri mengatakan, teh yang dijual di warung Warsinem sampai saat ini merupakan racikansang bapak. Para pembelijuga sering tanya gimana cara membuatnya."Sebenernya sama aja, tapi setelah dicoba katanya rasanya beda," ujar Sri.
"Mungkin pengaruh airnya juga, walaupun tehnya sama juga, kalau nggak salah pakai teh Gopek," tambahnya.
Sri menuturkan, Warsinem sampai saat ini masih memanfaatkan air sumur untuk membuat teh yang dijualnya. Warsinem pernah coba menggunakan air isi ulang namun rasanya kurang nendang di lidah.
"Kami pernah coba pakai air isi ulang rasanya jadi ndak enak, kurang mantap, enggak ada rasanya, mungkin ada obat mungkin ya, pernah coba tapi kurang mantap," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun Solo dengan judul, "Viral, Penjual Es Teh Depan Puskesmas Purwodiningratan Solo, Diserbu Pembeli meski Teh Masih Panas."