Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Boba, Cheese Tea, Thai Tea, Kalah Sama Es Teh Warsinem. Apa Rahasianya?

Ricky Nugraha - Senin, 16 Desember 2019 | 16:30
Warung Warsinem di depan Puskesmas Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Solo.
Tribun Solo/ADI SURYA SAMODRA

Warung Warsinem di depan Puskesmas Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Solo.

HAI-online.com -Beberapa waktu lalu, sebuah warung di Solo menjadi viral karena es teh yang dijualnya selalu laris diserbu oleh para pembelinya. Bahkan sejak viral, setiap hari bisa meyalani ratusan bungkus yang diminta pembeli.

Penjual itu menawarkan es teh krampul dengan perpaduan rasa manis, kental, dan asam potongan jeruk yang pas dengan harga cuma Rp 2.500.

Warung milik ibu Warsinemyang berada di depan Puskesmas Purwodiningratan Soloinimulai menjual es teh di warung kecilnya yang berukuran sekitar 2 meter x 1 meter sejak pukul 07.30 WIB sampai 18.00 WIB.

Putri tunggal Warsinem, Sri Atin (46) mengatakan, awalnya ibunya membantu bapaknya, Daryanto (68) berjualan di warung itu.

Baca Juga: Minta Antarkan Laptop, Mahasiswi Ini Malah Nggak Mau Ketemu Orangtuanya Meski Udah Tempuh Perjalanan Jauh

Mereka sebenarnyanggak cuma menjual es teh, tetapi juga gorengan, nasi oseng, dan nasi bandeng.

"Awal jualan itu tahun 1994, dulu kan ada bapaknya (jadinya) bukanya 24 jam, terus bapak meninggal setahun lalu karena sakit, maka diterusin sama ibu sendiri,"ujar Sri kepada Tribun Solo, Selasa (19/11/2019).

Iamengungkapkankeluarganya bisa menghabiskan kurang lebih 17 pack plastik per harinya.Sedangkan penjualan es teh menurun saat musim hujan.

"Dulu pernah ada pembeli asal Solo Baru pesen 20-25 plastik es teh, itu terus dijual online seharga Rp 3.000," ungkap Sri.

Baca Juga: Diganggu Selama 30 Tahun, Wanita Ini Gantung Burung Hidup untuk Takuti Kawanan Lainnya

Pembeli yang biasa membeli es teh di warung Warsinem kebanyakan adalah pekerja proyek dan orang yang berangkat bekerja untuk bekal minum.

Sri menceritakan, pembeli kadangnggak sabar menunggu teh yang dibuat oleh Warsinem dingin. "Sempet tehnya belum dingin, banyak yang nyari (beli), sampai mereka tuh bilang es teh panas, itu udah diambili," terang Sri.

Source :Tribun Solo

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x