Follow Us

Tarian Joker Usai Membunuh di Film Kena Kritikan, Ternyata Nggak Ada di Naskah

Al Sobry - Senin, 14 Oktober 2019 | 16:05
Tarian Joker Usai Membunuh di Film Kena Kritikan, Ternyata Nggak Ada di Naskah
Warner Bros

Tarian Joker Usai Membunuh di Film Kena Kritikan, Ternyata Nggak Ada di Naskah

HAI-online.com – Joaquin Phoenix menafsirkan kegelisahan dan perasaan Arthur Fleck (Joker) yang kompleks dalam sebuah adegan tarian yang dipuji namun sekaligus dikritik pengamat film.

Buat yang udah nonton film Joker, adegan tarian yang dimaksud adalah ketika Joker berada di sebuah kamar mandinya. Dia di sana usai melakukan pembunuhan yang brutal di kereta bawah tanah.

Joker seperti yang digambarkan oleh Phoenix dalam aktingnya terlihat sebagai sosok yang secara fisik kurus namun berotot. Tampangnya seperti orang kelaparan, ganas. Yang secara psikis, Joker juga sedang bingung karena aksi kebinatangannya itu. Makanya dia menarikan semua itu.

Baca Juga: Masih Nggak Rela Spidey Dibagi Dua, Disney Berencana Beli Spider-Man Seharga Rp 70 Triliun

Tahukah kamu, ternyata adegan yang rumit tadi bukanlah bagian dari naskah aslinya. Joaquin Phoenix seharusnya nggak perlu melakukan tarian tersebut.

"Di naskah, Arthur masuk ke kamar mandi, sembunyikan pistol, mencuci riasan wajahnya, melihat dirinya di cermin dan berkata, 'Apa yang telah kulakukan?'," ujar Todd Philips, sutradara film Joker kepada Indiewire, pekan lalu.

Komentarnya soal adegan di kamar mandi itu adalah intrpretasi aktornya sendiri. Namun, berkat akting Joaquin itulah, ia membuat satu adegan yang memukau di film Joker.

"Saat kita udah di lokasi syuting, Joaquin dan saya ngeliat sekeliling dan berpikir bahwa ini bukanlah sosok Arthur. Kenapa Arthur begitu peduli dengan pistolnya? Lalu kami mulai berpikir untuk mencari cara berbeda yang sesuai dengan kepribadian Arthur," lanjutnya.

Dalam penjelasannya, adegan itu adalah tindakan improvisasi yang menakutkan namun setelah dilakukan memang ia terlihat apa adanya.

Nggak heran, salah seorang kritikus tari, dikutip HAI dari The New York Times, Gia Kourlas menilai kinerja Phoenix adalah "hebat”.

"ini lebih berkaitan dengan cara bernuansa tubuh yang bisa mengekspresikan emosi,” katanya lagi.

Padahal naskah asli Joker sebenarnya hanya menggambarkan betapa paniknya Arthur usai membunuh. Arthur seharusnya hanya berdebat dengan dirinya sendiri di cermin dan menggenggam pistol lalu menekannya, untuk memastikan nggak ada peluru yang tersisa.

Harunya Arthur hanya cukup berdebat di cermin, namun Joaquin berimprovisasi dengan menari yang pertama kalinya menggambarkan sisi emosional Arthur untuk mengubahnya menjadi Joker. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest