Susah menemukan pekerjaan yang potensial
Media sosial telah menjadi cara bagi perekrut kerja dan departemen SDM untuk menemukan karyawan potensial.
Menurut sebuah studi tahun 2017 yang dilakukan oleh Society for Human Resource Management (SHRM), 84 persen perusahaan menggunakan media sosial untuk merekrut karyawan, dan jumlah itu terus bertambah.
Adanya media sosial juga berguna untuk merekrut kandidat secara pasif. Walau tidak berencana pindah kerja, tapi banyak orang memanfaatkan media sosial untuk membangikan resume agar bisa dilihat oleh siapa saja, termasuk pihak perekrut kerja.
Gaya hidup konsumtif dan kejahatan berkurang
Media sosial memang bisa menjadi sarana yang bagus untuk promosi produk. Namun, hal ini bisa meningkatkan gaya hidup konsumtif.
Selain itu, media sosial juga menjadi "lahan" subur untuk doxxing atau praktik berbasis internet untuk meneliti dan menyiarkan informasi pribadi atau mengidentifikasi tentang individu atau organisasi.
Tentunya, hal ini bisa membuat data-data pribadi kita rentan disalah gunakan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Berpikir sebelum berpendapat