Jika berbagai aplikasi tidak pernah ada, kita harus kembali ke cara lama untuk menemukan cinta sejati. Mungkin butuh cara lebih lama untuk mengenal gebetan dan meyakinkan dirinya untuk mau menerima cinta kita. Tapi, proses itu biasanya membuat kita benar-benar mengenal kepribadiannya, bukan apa yang ditampilkan di media sosialnya.
Baca Juga: Nggak Diterima Ditegur Rapikan Seragam, Siswa SMA di Banjarmasin Tampar Wakil Kepala Sekolah
Sulit menyuarakan pendapat
ilustrasi menyuarakan pendapat
Media sosial memudahkan semua orang untuk menyuarakan pendapatnya demi membawa perubahan besar.
Menurut laporan HuffPost, kemunculan Facebook telah dimanfaatkan sebagai alat de-sentralisasi. Alhasil, semua orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk turut membangun perubahan.
Misalnya, kita bisa dengan mudah menulis petisi dan meminta dukungan banyak orang dengan menggunakan hastag tertentu di media sosial.
Cara belajar berbeda
ilustrasi belajar
Sebuah studi yang melibatkan hampir 35.000 anak sekolah di Abu Dhabi, yang diterbitkan dalam jurnal Telematics and Informatics pada 2017 menemukan, media sosial sebenarnya membantu anak-anak di lingkungan belajar.
Anak-anak bisa berbagi informasi dan ide dengan orang lain dan meningkatkan keterampilan membaca mereka.
Di sisi lain, peneliti juga mengatakan media sosial dapat berpengaruh negatif pada anak-anak karena bisa mengalihkan fokus perhatian anak terhadap tugas-tugas sekolah mereka.