HAI-Online.com- Akhirnya gambaran tokoh superhero dari Republik Indonesia muncul juga dalam cerita di film Gundala: Negeri Ini Butuh Patriot.
Nggak perlu susah menggambarkan siapa sih pahlawan yang diperankan Abimana Aryasatya ini kalo melihat lebih dulu alur cerita di filmnya.
Penonton malah bisa menggambarkan sendiri, Gundala versi masing-masing berbasis dari filmnya. Apakah ia bocah yang disambar petir, seorang satpam yang jadi pahlawan, anak yatim yang jadi jagoan atau patriot untuk negeri ini?
Baca Juga: Komik Gundala Jadi Pelengkap Filmnya, Isi Beda Sama Edisi Klasiknya
HAI lebih suka yang terakhir, sesuai dengan deskripsi yang diatur sang penulis naskah dan sutradara Joko Anwar dalam tagline judulnya, negeri ini butuh patriot.
Nggak heran, Gundala dalam filmnya punya peran penting sehingga ia harus muncul sendirian dari jagat "Bumi Langit". Kita tahu, mereka punya banyak tokoh superhero lokal lain yang disimpan buat dimunculkan nanti. Yang jelas, sebagai permulaan Joko cukup baik mengenalkan patriot pertamanya.
Jika dalam komik Gundala atau Sancaka digambarkan sebagai sosok yang akademis, yaitu seorang insinyur yang berambisi mencari serum anti-petir. Alih-alih menemukan serum, Sancaka malah tersambar petir.
Singkatnya, kejadian itu malah mempertemukan ia dengan Raja Petir Kronz. Kronz mengangkat Sancaka menjadi anaknya dan memberikan kalung ajaib yang bisa mengubah dirinya menjadi manusia super. Sejak itu, ia pun dikenal sebagai Gundala Putra Petir.
Nggak, cerita Gundala di Negeri Ini Butuh Patriot nggak demikian. Meski film ini diadaptasi dari serial komik karya Hasmi, angle cerita di Negeri Ini Butuh Patriot nggak betul-betul persis seperti dalam cerita gambarnya, justeru Joko Anwar memberi sentuhan lokal yang banyak_super banyak malah, sehingga unsur kekinian dalam ceritanya menjadi kuat.
Baca Juga: Film Gundala Dinotice Golden Globes, Joko Anwar: Keringet Dingin Segede Kerikil
Joko juga lebih mengeksplorasi tokoh Sancaka. Gambaran masa kecil Sancaka (diperankan Muzaki Ramdhan) cukup dapat porsi yang banyak dengan alur yang dibuat maju mundur.