HAI-Online.com -Buat para pejuang sekolah negeri, pasti udah pada tahu kan kalau sejumlah daerah di Indonesia telah membuka pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 sejak Senin kemarin (17/6), termasuk provinsi Jawa Barat.
Sama seperti di provinsi-provinsi lain, PPDB di Jawa Barat tahun ini disambut dengan antusiasme sangat besar dari calon siswa dan juga orangtua, seperti yang terjadi di SMA Negeri 2 Depok.
Dilansir dari Kompas.com, orangtua dari calon siswa bahkan telah memulai antrian sejak pukul 05.00 WIB untuk mendaftarkan anaknya, padahal pendaftaran PPDB 2019 sendiri baru dibuka secara resmi pada jam 08.00 WIB.
Dalam unggahan status salahsatu orang tua siswa, Asep Saefudinmenuliskan bahwa dirinya mendapat kabar antrian di SMAN 2 Depok sudah mencapai nomor 500 pada pukul 05.30 WIB, yang kemudian membuatnya beralih dan mendaftarkan sang anak ke SMAN 3 Depok.
Baca Juga: PPDB Online 2019 Dimulai, Akun Medsos Kemdikbud Dibanjiri Curhatan
"Jam 5.30 pagi nomor antrian masuk SMAN 2 Depok udah sampe 500an, Ngeriiih...," tulis Asep melalui Facebook.
Selain itu, salah satu hal yang menjadi sorotan dalam pendaftaran PPDB di SMAN 2 Depok adalah adanya orangtua yang membuka jasa penitipan nomor antrian untuk orangtua lain.
Proses ambil nomor antreannya difasilitasi dan diatur lebih baik supaya bisa lebih cepat, aman, dan tertib. (Sebaiknya) satu pengantre, satu pendaftar. Tadi masih ditemui yang nitip daftar antrean. Ada satu pengantre nomor (untuk) lebih dari tiga orang," ujar Asep saat dihubungi.
Melihat besarnya antusiasme yang ditunjukkan oleh masyarakat, Dewi Sartika selaku Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat menyatakan bahwa pihaknya telah menambah kuota PPDB 2019 sekitar 18 ribu kursi lagi.
Untuk pembagiannya sendiri, Dewi menambahkan bahwa masing-masing kota ataupun kabupaten mendapatkan porsi yang berbeda satu sama lain.
"Setelah dijumlahkan, kurang lebih ada 18.000 kuota tambahan di sekolah negeri. Untuk pembagiannya tentu berbeda antara satu kota dan kabupaten lainnya. Kita harus buat langkah antisipasi agar evaluasi PPDB tahun kemarin bisa diterapkan dengan benar," terang Dewi.
Wah, ternyata banyak juga ya sob yang mau masuk ke sekolah negeri. Kalau kalian sendiri gimana nih, mau masuk sekolah negeri juga atau swasta? (*)