HAI-Online.com - Klub raksasa London, Chelsea berhasil membawa pulang trofi Liga Eropa usai mengalahkan rekan senegaranya, Arsenal pada partai puncak yang digelar di Stadion Olimpiade Baku, Azerbaijan pada Kamis dini hari tadi (30/5).
Bermain imbang tanpa gol di babak pertama, skuad asuhan Maurizio Sarri langsung tancap gas pada paruh kedua dan berhasil membawa pulang gelar juara setelah menang 4-1 lewat gol-gol yang dicetak Olivier Giroud (49'), Pedro Rodriguez (60') dan Eden Hazard (65', 72').
Sementara itu, Meriam London sendiri hanya mampu membalas satu gol melalui gol cantik dari Alex Iwobi yang dicetak dari luar kotak penalti pada menit ke-69'.
Meskipun berhasil membawa pulang gelar juara, salah satu mantan gelandang andalan The Blues, Cesc Fabregas menyebut bahwa atmosfer laga final Liga Eropa yang digelar di Stadion Olimpiade Baku sangat menyedihkan dan membosankan.
Baca Juga: Bukan Bunga atau Cokelat, Cowok Ini Kasih Hadiah Laut ke Ceweknya Seharga Rp 1,4 Miliar
"Sangat menyedihkan melihat atmosfer di stadion yang membosankan pada pertandingan final sebesar ini. Mungkin ini karena faktor pemilihan lokasi," ujar pesepakbola berkebangsaan Spanyol tersebut seperti yang dikutip HAI dari Daily Mirror.
Nggak cuma Fabregas aja, mantan pemain Liverpool, Mark Lawrenson juga memiliki pendapat serupa, dan mengkritik keputusan UEFA yang memilih Stadion Olimpiade Baku untuk menggelar laga final Liga Eropa musim ini.
"Aku tahu ide UEFA adalah memilih tempat final ke berbagai negara. Tapi jika suatu kota nggak punya bandara internasional. dan orang-orang tidak bisa ke sana, yang hal ini merupakan bagi pendukung Chelsea dan Arsenal, lalu apa gunaya?" kata Lawrenson kepada BBC.
Hmm, kalau menurut kalian sendiri gimana sob? Setuju nggak kalau atmosfer final Liga Eropa musim ini membosankan? (*)