Peristiwa itu bikin Kaditadepresi, apalagi saat banyak orang asing menghubunginya di media sosial. Bahkan, di Instagram muncul berbagai akun palsu yang mengatasnamakan dirinya.
Kaditajuga menarik diri dari lingkungan. Ia merasa takut saat kenalan dengan orang baru lantaran masalahnya itu. Saat diajak pergi ke tempat baru oleh teman-temannya, ia lebih menahan diri karena takut. Hal ini juga berdasar pengalaman Kaditasaat dapat IPK terbaik di angkatan kuliahnya. Menurutnya orang bukan tahu dia sebagai mahasiswa berprestasi, tapi malah karena foto dan video yang beredar.
Baca Juga : 8 Tanda Kamu Berada di Circle Pertemanan Yang 'Toxic'
Trauma Sama Cowok
Lesley (nama disamarkan), korban lainnya, mengakui awalnya hanya sekadar chat dengan seorang cowok. Lama kelamaan obrolannya menjurus ke arah topik seks. Mereka ngobrol sekitar dua minggu. Saat itu sang cowok minta PAP fogil dan lantas Lesleymemberinya karena merasa sudah percaya
“Iya percaya soalnya aku udah nganggep deket sama dia gitu loh. Jadi nggak terlintas di pikiran kalau dia bakal nyebarin,” kata Lesley.
Rasa percaya itu ada di Lesley juga karena sebelumnya ia pernah kirim gambar yang menampilkan bagian pribadi dirinya ke sang mantan. Sampai saat ini foto itu masih aman dan nggak tersebar.
“Pas tahu itu hari Minggu yang besokannya UAS kelas 10 hari terakhir pelajaran Matematika sama Sejarah. Aku tahu orang ada DM pake fake account kirim foto aku sendiri. Hari itu juga aku belum mulai belajar, belum mulai apa-apa langsung nangis kejer. Aku nelfon sana sini teman-teman aku buat bantu report,” kata Lesley
Saat itu ia juga langsung telfon kakak. Lesley cerita kalau perasaannya udah campur aduk banget. Nilai UAS-nya pun jelek.
Nggak berhenti di nilai UAS aja, dampak lebih dalam yang dirasa Lesley ialah mesti hidup dengan rasa trauma dengan cowok, bahkan dalam hubungan pertemanan. Apalagi emang ada beberapa fake account di Instagram yang terus-terusan DM ke akunnya.
Ada tiga foto Lesleyyang tersebar, dua di antaranya menunjukkan bagian dadanya dan satu foto selfie. Lesleypun pada akhirnya cerita soal peristiwa ini ke orang tuanya setahun setelah kejadian. Kini, ia berusaha untuk memaafkan dan perbaiki diri.
Baik Kadita, maupun Lesleysama-sama jadi korban. Keduanya termakan bujuk rayu cowok dalam “bukti sayang” yang berujung cyber crime. Kaditabahkan bilang kalau kirim-kiriman foto dan video berbau seksual itu emang lebih banyak buruknya dibanding baiknya.