Follow Us

Netflix Angkat Kisah Penjual Gudeg dan Jajajan Khas Yogyakarta di Serial Street Food

Ricky Nugraha - Jumat, 12 April 2019 | 15:01
Lupis Mbah Satinem dalam serial Netflix 'Street Food'
Netflix

Lupis Mbah Satinem dalam serial Netflix 'Street Food'

HAI-online.com - Netflix bakal punya serial terbaru yang mengangkat keanekaragaman kuliner jalanan dari beberapa kota di dunia melalui yang diberi judul Street Food.

Dijadwalkan untuk tayang perdana pada 26 April 2019, season pertama serial ini akan menjelajahi sembilan negara di Asia, termasuk salah satunya Indonesia.

Kegigihan para pembuat kuliner jalanan dalam membawa dan mempertahankan unsur lokal pada makanan mereka adalah poin utama yang diangkat dalam serial ini.

Netflix Street Food digadang-gadang akan menghadirkan lebih dari sekadar proses pembuatan makanan, di mana kerja keras dan kegigihan juga menjadi faktor utama dari terciptanya sebuah kuliner jalanan yang menggugah selera.

Baca Juga : Ini Dia Konten Layanan Streaming Disney+ yang Bisa Lo Nikmati!

Terbagi menjadi sembilan episode, Street Food bakal menghadirkan kisah Jay-Fai dari Bangkok, Thailand, yang belajar memasak secara autodidak setelah kehilangan semua harta bendanya dalam kebakaran, sampai kisah Mbah Lindu dari Yogyakarta, Indonesia, yang berumur 100 tahun dan tak pernah mengganti resep andalannya sejak pertama berjualan.

Setiap makanan di serial ini memiliki kisah yang sama uniknya dengan para pembuatnya.

Dalam episode Indonesia, Street Food menampilkan Yogyakarta sebagai kota yang tak terpengaruh oleh modernisasi atau globalisasi dalam menyediakan makanan tradisionalnya, termasuk cemilan atau yang lebih dikenal dengan "Jajanan Pasar".

Salah satunya adalah Mbah Satinem. Jajanan Pasar miliknya memiliki rasa manis yang sangat autentik, sehingga tidak heran apabila banyak orang yang rela mengantre sejak pagi.

Baca Juga : Review 'Hellboy': Banyak Dipotong, Bikin Cerita Jadi Nggak Sinkron!

Jajanan Pasar yang lebih modern dapat ditemukan pada Arya Snack and Food yang dibuat dan dimiliki oleh Leonarda Tjahjono. Leonarda berusaha agar jajanan pasar buatannya nggak cuma enak di lidah, namun juga enak dipandang mata.

Banyak yang beranggapan bahwa berkunjung ke Yogyakarta nggak akan lengkap tanpa mencoba gudeg, terutama buatan Mbah Lindu yang telah berusia 100 tahun.

Sebagai salah satu penjual kuliner jalanan yang tertua di dunia, Mbah Lindu sudah membuat gudeg setiap hari selama 86 tahun. Semangatnya pun masih tinggi meski usianya sudah tak muda lagi.

Sosok lain yang ditampilkan dalam episode Yogyakarta adalah Yasir Ferry Ismatrada, pewaris sekaligus pengelola pabrik Mie Lethek.

Baca Juga : Musik 'The Dark Knight Rises' Dipake Kampanye, Warner Bros. Ajukan Tuntutan Hukum

Berada di pinggiran Yogyakarta, pabrik ini masih menggunakan tradisi memasak dengan tungku kayu serta penggiling dari batu. Yasir meneruskan usaha ini dari kakeknya dengan membawa rencana besar untuk masa depan.

Selain Indonesia, serial ini juga menampilkan kota-kota berikut:

  • Bangkok, Thailand
  • Osaka, Jepang
  • Delhi, India
  • Chiayi, Taiwan
  • Seoul, Korea Selatan
  • Kota Ho Chi Minh, Vietnam
  • Singapura
  • Cebu, Filipina

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Netflix Angkat Kisah Mbah Lindu, Penjual Gudeg dari Yogyakarta".

Source : Kompas.com

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular