“Saya memang beda jurusan kuliah, tapi karena melihat banyak masalah di bisnis orangtua, saya mencoba menjawab masalah-masalah itu, kebetulan orang Indonesia kan banyak problemnya,” katanya berkelakar soal keinginan orang-orang yang mau punya rumah tinggal yang nyaman tapi nggak tahu gimana caranya.
Karenanya Dekoruma dibuat, nggak cuma untuk berjualan furniture online, situs buatan Dimas dan temannya itu juga menawarkan layanan konsultasi desain interior yang juga memberikan ruang bagi para desainer muda untuk bergabung berbagi rancangan desain interiornya.
“Kami jadi jembatan yang menghubungkan customer dengan partner kita yaitu sekitar 200-an designer yang fresh, para millennial juga banyak,” terangnya di acara yang sama.
Yang jelas, jika mau jadi [engusaha di bidang ini, Dimas menyarankan siapa saja untuk membangun kepercayaan terlebih dahulu dan kemudian bertanggung jawab.
“Kenalin kita siapa dan apa yang kita jual? Dari situ kita membangun kepercayaan,” terangnya.
Adapun soal tanggung jawab pengusaha, dia menyarankan millennial untuk tidak Cuma memikirkan penghasilan diri sendiri tapi juga orang lain.
“Pahit-pahitnya jadi entepreneur yaitu tanggung jawab bukan ke diri sendiri tapi ke karyawan dll,” tambahnya. (*)