Percakapan dalam video tersebut mengundang reaksi warganet dan masyarakat di sekitar lokasi. Dikutip dari Kompas.com, seorang saksi di lokasi kejadian, Heni, mengaku menyesal tak bisa membantu korban.
"Mereka sibuk untuk mendokumentasikannya, bahkan menyebarkan di sosial media," ujarnya. Heni menyesal takbisa menolong korban dan tak bisa menggerakkan orang lain untuk menolong.
Iasudah berupaya minta pertolongan kepada petugas keamanan swalayan tersebut. Bahkan, ia meminta pegawai toko untuk menyediakan matras-matras dagangannya agar korban bisa diselamatkan. Akan tetapi, upaya tersebut nggak membuat orang sekitarnya segera bergerak.
"Bahkan, saya melihat dari atas itu juga ada laki-laki yang berpakaian hitam. Saya pikir dia bernegosiasi (dengan korban) supaya tidak bunuh diri, tetapi malah ikutan mengambil gambar," kata Heni kepada Kompas.com.
Baca Juga : Merdu Bin Merinding, Paduan Suara Siswa SMA Ini Penuhi Balkon Hotel Setinggi Lebih dari 10 Lantai
3. Reaksi warga sekitar
Yang paling memprihatinkan, menurut dia, setelah korban benar-benar melompat, tubuhnya langsung ditutup kardus.
"Ada seorang lelaki juga mengomandoi untuk cari koran, cari kardus seraya mengatakan jangan disentuh, kita tunggu polisi," kata Heni.
Heni sangat menyayangkan kejadian tersebut justrunggak menimbulkan empati orang yang melihatnya.
4. Korban tercatat sebagai mahasiswa di Kampus Itera
Hisni Ashiri, salah satu rekan korban, membenarkan jika TS adalah mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera). "Saya sempet mengenal karena teman seangkatan, cuma beda jurusan," kata Hisni.
"Di grup TPB (Tahap Persiapan Bersama) 9 Mahasiswa Itera, rame soal info TS bunuh diri," katanya dilansir dari Tribunnews.