Chen mungkin sudah terbiasa dengan kecerahan layar itu dannggaksadar kalau layarnya terlalu terang hingga matanya yang harus merasakan dampaknya.
Awalnya, Chen merasa matanya kering dan gatal kemerahan. Ia coba mengobatinya dengan tetes air mata, tapinggak banyak membantu.
Hanya berselang empat bulan sejak Maret 2018, kondisi matanya lebih parah. Matanya memerah dan ia mulai merasa nyeri serta kesakitan di kedua matanya.
Chen akhirnya pergi ke rumah sakit dan diberitahu dokter bahwa pembuluh darah di kornea kirinya telah penuh dengan sumbatan darah dan penglihatannya hanya tersisa 0,6. Sementara itu penglihatan kanannya hanya 0.3 dengan lebih dari 500 lubang kecil-kecil pada korneanya.
Chen lantas diobati dengan steroid dan mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah tiga hari berselang.
Baca Juga : Riset Membuktikan Rasa Malas Itu Bisa Menular, Kurang-kurangin, Sob!
Menurut dokter yang merawatnya, layar ponsel pintar Chen terus memancarkan cahaya pada 625 Lumens, 300 Lumens lebih tinggi dari tingkat yang disarankan.
"Menggunakan ponsel dengan kecerahan seperti itu selama lebih dari dua jam berarti mata akan memiliki efek yang sama seperti dipanggang dalam microwave," kata dokter.
Pengguna disarankan untuknggak mematikan lampu di malam hari saat menggunakan ponsel mereka. Pengguna ponsel juga disarankan untuk mengatur kecerahan layar mereka menjadi 250 Lumens karena berpotensi membantu mengurangi ketegangan mata dan kerusakan akibat sinar biru.
(*)