HAI-online.com - Penyakit demam berdarah sedang mengancam penduduk Indonesia. Di DKI Jakarta, demam berdarah menyerang lebih dari 800 orang sepanjang Januari 2019, tertinggi dalam tiga tahun terakhir di Ibu Kota.
Kasus demam berdarah juga terjadi di berbagai daerah seiring dengan meningkatnya intensitas hujan pada awal tahun ini.
Secara nasional, sepanjang Januari, diketahui ada sekitar 13.600 kasus demam berdarah, dengan kematian 133 orang. Jumlah kasus ini naik lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu pada bulan yang sama.
Peningkatan kasus tahun ini menunjukkan Indonesia kembali menghadapi kemungkinan wabah yang pernah terjadi pada 1973, 1988, 1998, 2007, dan 2010.
Infeksi virus demam berdarah merupakan salah satu virus yang paling cepat intensitas penularannya di dunia. Memahami penyebab dan pola penyebaran penyakit ini akan membantu kita dalam mencegah dan mengobatinya.
Baca Juga : Alasan Kenapa Kita Nggak Boleh Terlalu Sering Mengonsumsi Mi Instan
Di sini kita akan mengulas tiga hal terkait penyebab, pengobatan, dan pencegahan demam berdarah.
Bagaimana penyakit ini menular?
Infeksi virus Dengue dapat menyerang segala usia mulai dari bayi sampai orang usia lanjut. Keparahan penyakit dipengaruhi oleh usia di mana kematian lebih banyak dilaporkan terjadi pada anak.
Berdasarkan laporan riset, angka kematian akibat demam berdarah di Indonesia menurun dari 40% pada 1968 menjadi kurang dari 1% pada 2013.
Ada dua hal yang penting untuk dipahami mengenai demam berdarah. Pertama, penyakit ini ditularkan oleh nyamuk dari satu manusia ke manusia lain. Kedua, terdapat proses perjalanan penyakit yang melibatkan fase dan risiko yang berbeda pada perjalanannya.