Follow Us

Sebuah SD di Solo Minta 14 Anak dengan HIV/AIDS Berhenti Sekolah

Al Sobry - Minggu, 17 Februari 2019 | 11:57
HIV
iStockphoto

HIV

“Virus HIV merupakan jenis virus yang mudah mati di udara bebas. Tanpa inangnya, seperti darah, ASI, cairan vagina, dan sperma, virus HIV bakal mati dalam waktu kurang dari semenit,” kata Adyana Esti, tenaga medis klinik Angsamerah Jakarta dikutip HAI dari Antaranews.com.

Baca Juga : Menyelamatkan ODHA Dengan Berteman Baik Dengannya

Bagaimana jika HIV menular lewat gigitan nyamuk, penggunaan toilet duduk bergantian, atau bisa menular dengan bersalaman?

Nah, pernyataan dr. Dwinita Vivianti, SpPD yang diberikan kepada sejumlah masyarakat di daerah tanjung Pinang, Sulawesi Selatan.

Ternyata kebanyakan warga menjawab salah semua. Tak ada satu pun cara yang bisa menularkan HIV dengan sederhana.

Vivi kemudian menjelaskan satu per satu bahwa HIV nggak mungkin menular lewat nyamuk, karena virus itu hanya menyerang manusia. HIV juga tidak bisa menular ketika menggunakan toilet duduk yang baru saja digunakan pasien HIV/AIDS, menggunakan alat makan yang sama, atau menular lewat keringat ketika bersalaman maupun berpelukan.

Nah perlu diketahui juga, infeksi HIV pada anak itu awalnya lebih karena diturunkan melalui ibu kepada kandungannya selama masa kehamilan, persalinan, dan menyusui. Penyebab lain HIV sendiri yaitu transfusi darah, di mana darah yang terinfeksi HIV dimasukkan kepada anak-anak. Selama anak-anak nggak bawa air susu ibu dalam kotak bekalnya ke sekolah, atau membawa jarum suntik karena menggunakan napza, kecil kemungkinan anak-anak lain tertular.

Gimana nasib 14 ADHA?

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti berkomentar mengenai hukuman push up 100 kali untuk siswi SD
Kompas.com/MOH NADLIR

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti berkomentar mengenai hukuman push up 100 kali untuk siswi SD

Atas merebaknya kasus penolakan 14 siswa SD di Kota Solo ini, pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) angkat suara untuk melindungi para ADHA yang jadi korban.

Retno Listyarti, selaku ketua komisioner KPAI ikut menyesal karena adanya lagi kasus ADHA yang ingin mengenyam pendidikan terhalang-halangi oleh aksi kekeliruan warga soal pemahaman HIV/AIDS.

Baca Juga : Retno Listyarti : UN Sama dengan Menguji Hewan?

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest