Baca Juga : Ini Dia 5 Pesepakbola dengan Gol dan Assist Terbanyak di Tahun 2018
Namun, pelatih dengan ciri khas permainan menyerang ini kemudian mampu bangkit pada pertandingan-pertandingan selanjutnya, dan berhasil membawa Molde menjadi juara di kasta teratas Liga Norwegia.
Hebatnya lagi, dia berhasil meraih gelar keduanya di Liga Norwegia pada musim selanjutnya, dan membawa timnya memengkan Norwegian Football Cup pada tahun 2013 usai mengalahkan Rosenborg dengan skor 4-2.
Sukses bersama Molde, Solskjaer memutuskan mencoba peruntungannya di daratan Inggris dengan bergabung dengan klub yang kala itu baru saja terdegradasi dari kasta teratas Premier League, Cardiff City pada tahun 2014.
BREAKING: @CardiffCityFC are delighted to confirm the arrival of Ole Gunnar Solskjaer as first team manager. pic.twitter.com/8tisnayWDuSayang, pelatih asal Norwegia itu hanya mampu mempersembahkan 3 kemenangan dari 18 laga selama setengah musim melatih Cardiff City, sebelum akhirnya dipecat oleh pihak manajemen The Bluebirds pada September 2014.— Cardiff City FC (@CardiffCityFC) January 2, 2014
Setahun setelah kehilangan pekerjaannya di Cardiff City, Ole Gunnar Solksjaer kembali ke pelukan mantannya, Molde dan ditunjuk sebagai pelatih klub Norwegia itu dengan kontrak berdurasi 3,5 tahun.
Pada edisi kedua ini, karir Solksjaer bersama Molde terbilang biasa saja hingga akhirnya pria berusia 45 tahun itu dipercaya untuk menjadi caretaker Manchester United yang baru saja kehilangan Jose Mourinho pada pertengahan Desember kemarin.
We can confirm that Ole Gunnar Solskjaer has been appointed as caretaker manager until the end of the 2018/19 season. He will be joined by Mike Phelan as first-team coach, together with Michael Carrick and Kieran McKenna. #MUFCBaca Juga : 3 Pasang Sepatu Nike Paling Mahal Tahun 2018, Yakin Nggak Bisa Beli!— Manchester United (@ManUtd) December 19, 2018
Performa Setan Merah di bawah Ole Gunnar Solskjaer pun terlihat mengalami peningkatan yang cukup signifikan karena klub asal kota Manchester itu berhasil memenangi tiga pertandingan awalnya di Premier League.
Selain itu, Paul Pogba dan kawan-kawan mulai menemukan kepercayaan diri dalam hal menjebol gawang lawan setelah berhasil mencetak total 12 gol hanya dari tiga pertandingan yang mereka jalani.