HAI-Online.com - Mantan pelatih timnas U-16, Fakhri Husaini sempat mendapatkan larangan dari beberapa petinggi PSSI untuk menghadiri acara Mata Najwa bertajuk 'PSSI Bisa Apa Jilid 1' pada akhir November lalu (28/11).
Dilansir dari Tribun Jakarta, pelatih berusia 53 tahun itu mengatakan bahwa ada tiga orang yang sempat melarang dirinya untuk hadir ke Mata Najwa, salah satu di antaranya adalah Sekjen PSSI, Ratu Tisha.
"Ada perbedaan pendapat yang tajam, dan saya mengakui itu. Contoh, saya dilarang-larang datang keMata Najwa.Yang ngelarang ada tiga orang yang telepon sebelum saya berangkat keMata Najwa, yang terakhir telepon dan panjang itu Sekjen," terang Fakhri.
Pernyataan dari Fakhri pun kemudian memunculkan pertanyaan banyak orang, apa yang menyebabkan petinggi PSSI melarang mantan pelatih Bagas dan Bagus di timnas U-16 itu untuk datang ke Mata Najwa?
Baca Juga : Kisah Malang Calon Pesepakbola U-13 yang Lolos dari Terjangan Tsunami Banten dan Lampung
Dilansir dariBolaSport.com, Ratu Tisha akhirnya buka suara mengenai larangan yang diberikan oleh beberapa petinggi PSSI kepada Fakhri Husaini untuk menjadi bintang tamu dalam acara Mata Najwa.
Menurut wanita berusia 33 tahun tersebut, larangan yang diberikan PSSI kepada Fakhri Husaini karena pihaknya takutnantinya akan muncul kesalah pahaman yang terjadi di masyarakat.
"Sebagai keluarga, PSSI nggak mau mengomentari apa yang keluarga PSSI komentari di media. Layaknya keluarga, pembicaraan melalui apapun itu bisa terjadi salah paham dan macam-macam," terangnya.
Lebih lanjut, Ratu Tisha memutuskan untuk nggak memberikan banyak komentar mengenai hal yang sedang ramai diperbincangkan oleh banyak orang tersebut.
"Saya nggak bisa bicara banyak soal hal itu," tambah Tisha.
Baca Juga : Demi Selesaikan Kasus Dugaan Pengaturan Skor, PSSI Bakal Undang FIFA
Sebelumnya, para petinggi PSSI sendiri sebenarnya juga sudah sempat diundang untuk hadir, namun mereka hanya diwakilkan oleh dua anggota Exco, Refrizal dan juga Gusti Randa.
Menurut kalian gimana sob? Apakah larangan yang diberikan PSSI ke Fakhri Husaini perlu dilakukan? (*)