Hai-Online.com - Kuliah bukan cuma jurusan kedokteran, ekonomi, atau komunikasi aja, loh. Ada juga nih jurusan yang kedengerannya seru, yaitu jurnalistik.
Nah, kalau lagi ngomonginrencanain kuliah jurnalistik, pasti yang lo jadikangoalsadalah Fikom Unpad, Fisip UI, Fikom Moestopo atau Fikom di UMN.
Eits, jangan salah, sob. Untuk lo yang berkisar di Jabodetabek, ada satu lagi pilihan kuliah Jurnalistik yang mesti masuk radar lo. Yap, itu adalah jurusan Jurnalistik di Politeknik Negeri Jakarta(PNJ). Kampusnya terletak di daerah Depok. Deket banget sama UI.
Baca Juga : Juara Jangan Galau, Nih Ceyco Georgia Pilih Kuliah Sambil Olahraga!
FYI nih, kalo di PNJ itu, Jurnalistik merupakan program studi. Nah, yang menaunginya itu jurusan TGP (Teknik Grafika dan Penerbitan). Ada empat program studi di bawah TGP, yaitu Jurnalistik, Teknik Grafika, Teknik Industri Cetak Kemasan, dan Desain Grafis.
Kalo lo masuk sini, ada beberapa jalur masuk. Pertama, jalur undangan yang dinamakan PMDK-PN, biasanya jalur ini udah dibuka dari sebelum UN selesai. Kedua, ujian tulis atau UMPN (Ujian Masuk Politeknik Negeri Jakarta). Dan jalur terakhir adalah UMPN Mandiri. Bedanya jalur mandiri dengan UMPN sebelumnya adalahpeserta cuma bisa milih Uang Kuliah Tunggal (UKT) Kelompok V s.d. VIII
Uang bayarannya berkisar dari Rp3.650.000 sampe Rp9.800.000
Sebagai panduannya, Hai udah wawancara 5 mahasiswa di sana nih, untuk berbagi pengalaman. Bisa jadi referensi lo untuk memilih kuliah di sini.
Ihda Nadaroh (semester 5)
“Jadi anak jurnalistik itu seneng nggak seneng sih. Enak nya, pelajarannya itu fleksibel gitu. Jadi, nggak melulu tentang ilmu pasti. Tergantung diri sendiri juga mau nangkepnya kayak gimana karna ilmu jurnalis terus berkembang. Terus serunya lagi, jadi anak jurnalistik itu nggak kebanyakan bikin tugas yg aneh-aneh. Paling tugas lo kalo nggak liputan, ya bikin desain,”
“Meski tugasnya enak, nggak aneh-aneh, tapi tuh kalo lagi bener-bener nggak ada inspirasi susah banget. Mau nulis apa gitu bingung. Gua sering banget ngalamin itu. Bahkan sampe sekarang magang pun. Temen- temen gue pada nulis 8 tulisan sehari, gue satu aja susah kelar gitu loh”