HAI-Online.com – Ribuan orang, tepatnya sebanyak 2.279 orang yang menonton tiga festival musik di Catalonia bulan lalu dinyatakan positif Covid-19. Tiga festival tersebut, yakni Festival Vida, Canet Rock dan Cruilla yang digelar awal Juli kemarin sebenarnya udah mewajibkan pengunjung untuk mengikuti tes antigen.
Namun setelah memasuki venue, nggak ada langkah-langkah jarak sosial, meski mereka tetap harus mengenakan masker. FYI, festival-festival tersebut memang sebelumnya ditujukan sebagai bagian dari penelitian konser musik di tengah pandemi.
Sayangnya, jumlah kasus positif justru melebihi apa yang diharapkan para peneliti. Setelah festival berakhir, pemerintah Catalonia meluncurkan penyelidikan untuk melihat berapa banyak dari hampir 50.000 peserta konser musik yang terjangkit Covid-19 dalam 15 hari berikutnya.
Baca Juga: Menolak Divaksin, Drummer The Offspring Didepak dari Tur Konser
Berdasarkan laporan surat kabar setempat,El Paisyang telah melihat hasil penelitian, sebanyak 466 peserta dari Vida dinyatakan positif, 956 dari Canet Rock dan 857 dari Cruïlla.
Total akhir menunjukkan 58 persen lebih banyak infeksi Covid-19 daripada yang diperkirakan, dan 76 persen lebih banyak daripada yang diukur dalam kelompok kontrol, tambah El Pais.
Konser musik pandemi Barcelona memang dilangsungkan pada saat kasus Covid-19 di wilayah tersebut sudah meningkat.
Dalam siaran pers mengenai hasil studi Departemen Kesehatan Spanyol tentang konser musik pandemi Barcelona itu, pemerintah Catalonia mengatakan pihaknya berharap penelitian tersebut memberikan informasi berharga dalam hal meningkatkan protokol dan langkah-langkah keamanan, untuk kegiatan dan festival yang ramai di masa depan.
"Seperti yang dijelaskan oleh Sekretaris Kesehatan Masyarakat, Carmen Cabezas, pada saat pembukaan musim panas, dan dalam konteks 8.000 kasus sehari, konser musik hanyalah satu faktor lagi di antara semua (infeksi) yang terjadi saat ini,” demikian pemerintahsetempat mengumumkan.
Baca Juga: Corey Taylor: Kalo Berani Dateng ke Konser Tanpa Vaksin, Lo Bajingan
Catalonia yang merupakan wilayah otonom Spanyol sendiri saat ini disebut tengah mengalami gelombang infeksi kelima yang meluas ke seluruh negeri.
Dalam sebuahinterviudengan El Pais pada 28 Juli, Menteri Kesehatan Catalan Josep Maria Argimon mengatakan bahwa gelombang tersebut memiliki karakteristik yang sangat berbeda dari yang sebelumnya.