HAI-ONLINE.COM - Banyak orang mengidentikkan musik keras - khususnya death metal - dengan perangai kejam dan tak banyak bicara dengan orang lain -well, di kasus ini memang seperti itu, namun bukan itu poinnya.
Namun, asumsidan objektifikasi orang lain memanglayak untuk dianggap sebagaiangin lalu saja.
Toh, terbukti siapapun bisa menjadi baik ataupun tidak baik terlepas dari musik apapun yang dimainkan atau didengarkan.
Bicara soal death metal, kita tentu ingat dengan cerita George 'Corpsegrinder' Fisher, vokalis Cannibal Corpse yangsangat jago bermain mesin boneka dan kerap membagikanhasil jerih payahnya tersebut secara cuma-cuma.
Baca Juga: Garang Bin Seram, Vokalis Cannibal Corpse Ternyata Hobi Main Mesin Boneka
Kini, HAI menemukan kebiasaan baru dari salah satu legenda death metal yang bisa dibilang nggak akan masuk di asumsi banyak orang. Doi memutuskan untuk fokus ngurusin isu hewan terlantar di lingkungannya sekuat yang dia mampu.
Hewan terlantar memang menjadi isu penting yang sering terlupakan oleh masyarakat perkotaan di belahan dunia manapun.
Memang permasalahan ini memerlukan banyak tenaga, waktu, dan juga biaya. Mengingat, membantu mereka tidak hanyasesederhana memberi mereka makanan, yang justru dapat memberi efek boomerang - melonjaknya populasi hewan domestik yang masuk ke permukiman dapat memberikan simbiosis yang nggak sempurna buat manusia pun juga hewan tersebut.
Dibutuhkan programsteril atau kebiri yang cukup menelan banyak biaya, dan nggak semua pihak mau melakukan hal tersebut secara cuma-cuma.
Kalo Corpsegrinder banyak terlibat dengan boneka, Donald Tardy yang juga menjadi drummer band old school death metal legendaris Obituary memilih untuk mendedikasikan setengah hidupnya buat hewan terlantar, khususnya kucing.
Baca Juga: Band Metal Kucing Cattera Rilis Debut Single 'Hunger Of The Beast'
Dilaporkan melalui Blabbermouth yang mengutip Tampa Bay Online, "Donald merawat lebih dari 20 koloni kucing,per koloni minimalberisi dua ekor kucing, yang lain dengan hampir 30. Dengan hati-hati dia selalu melindungi lokasi mereka; karena beberapa orang mampu melakukan kekejaman yang tak terbayangkan."