Pertama, di kerajaan kecil ini risiko kematian bakal ada di sekitar mereka. Banyak cara untuk menemui ajal.
Jadilah, orang-orang Bhutan percaya mereka bisa menemui musibah di jalan-jalan yang "berliku dan berbahaya" di negaranya. Oleh sebab itu, mereka ikhlas kalo sewaktu-waktu jalan pulang skeolah, ajal menjemput. Lemesin aja!
Segarnya udara di Bhutan
Untuk menemui ajal, mereka juga bisa memakan jamur beracun, diserang oleh beruang, atau mati hanya karena terpapar udara.
Wow, bebasin aja!
Baca Juga : Ini Dia 10 Negara Paling Bahagia di Dunia, Nggak Ada Indonesia dan Negara Asia Lainnya
Kedua, orang Bhutan percaya pada konsep reinkarnasi.
Cewek-Cewek Bhutan
Mereka bersahabat dengan kematian hanya karena asumsi bahwa mereka akan mendapatkan kesempatan lain untuk hidup.
Akrabnya orang-orang Bhutan dengan kematian juga didukung dengan adanya gambar kematian, terutama dalam ikonografi Budha di sudut negara itu.
Tidak seorang pun, bahkan anak-anak, tidak terlindung dari gambar-gambar ini, atau dari ritual yang memperagakan kembali kematian.
Penekanan yang kuat pada kebahagiaan ini telah menyebabkan Bhutan mengembangkan Indeks Gross National Happiness (GNH).