Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nggak Cuman 'Aruna dan Lidahnya', Ini 6 Film Karya Sutradara Edwin yang Mesti Lo Tonton!

HAI Internship - Selasa, 09 Oktober 2018 | 13:39
Edwin dan pemeran film Posesif
Palari Films

Edwin dan pemeran film Posesif

HAI-Online.com - Nama Edwin mungkin masih cukup asing di telinga lo para pecinta film Indonesia. Karya doi yang mungkin familiar mungkin hanya Posesif dan yang terbaru adalah Aruna dan Lidahnya.

Wajar aja sih, nama Edwin emang lebih sering berseliweran di ranah film pendek dan film indie. Filmnya yang dipasarkan langsung secara komersial hanya dua judul tadi.

Tapi sob, jangan salah. Nama Edwin sempat masuk di dalam buku Take 100-The Future of Film: 100 New Directors (Phaidon, 2010) sebagai salah satu dari 100 sutradara paling menjanjikan saat ini.

Hal itu nggak salah sih, selain Posesif serta Aruna dan Lidahnya, Edwin lebih sering bikin film untuk ditampilkan di festival-festival film dunia. Berikut neberapa film Edwin yang udahHai kurasi, dan mesti banget lo tonton:

Kara, Anak Sebatang Pohon (2005)

Kara, Anak Sebatang Pohon

Kara, Anak Sebatang Pohon

Film pendek ini menceritakan tentang Kara, seorang gadis kecil yang tinggal di tempat terpencil. Ayahnya menghilang setelah seorang pria bernama Ronald membunuh ibunya. Kehidupan Kara yang tenang terganggu ketika seorang jurnalis datang, membuat Kara harus mencari Ronald dan bertanya padanya pertanyaan yang paling penting.

Film berdurasi 9 menit ini jadi film Indonesia pertama yang berhasil screening di Festival Film Cannes tahun 2005 pada malam Director's Fortnight. Selain Cannes, film ini juga masuk di beberapa festival film terkenal di dunia. Dibintangi sama Ladya Cheryl, Ela Gayo, dan Clairine Barrizky.

Babi Buta yang Ingin Terbang (2008)

Dalam film ini, isu yang diangkat bermacam-macam. Ada cerita tentang disorientasi identitas, nggak tahu siapa diri lo sebenarnya. Kegelisahan, kebimbangan, dan isu rasial minoritas, diceritakan dengan sedikit humor.

Seorang ayah yang pengen banget dapet green card, seorang mantan pebulu tangkis nasional yang ditinggal suaminya, seorang cowok yang dibully karena dikira Cina, dan seorang cewek yang percaya bahwa kembang api Cina bisa ngusir hantu.

Bersetting di lingkungan sosial kontemporer dan tekanan rasial dari Indonesia urban, cerita ini ngikutin 8 karakter dalam petualangan mereka untuk bisa cocok hidup dalam society dan bisa hidup lebih baik. Dibintangi sama Ladya Cheryl, Pong Hardjatmo, Andhara Early, Joko Anwar, Carlo Genta, dan masih banyak lagi.

Kebun Binatang / Postcards from the Zoo (2012)

Lana masih berusia 3 tahun pas dirinya ditinggal sendirian di sebuah kebun binatang. Lana kemudian dibesarkan sama seorang pelatih jerapah. Kebun binatang jadi satu-satunya dunia yang dia kenal. Sampai suatu hari, seorang pesulap datang dan Lana pun jatuh cinta, dia siap meninggalkan kebun binatang.

Lana berpetualang, sampai akhirnya dia memutuskan buat kembali ke tempat di mana dia ditinggalkan. Film inipertama kali diputar di Berlin Film Festival. Dibintangi sama Nicholas Saputra, Ladya Cheryl, Adjie Nur Ahmad, dan Klarysa Aurelia Raditya.

Baca Juga : Marvel Bakal Bikin Animasi Spesial Lego Spider-Man pada 2019 Nih!

Someone's Wife in the Boat of Someone's Husband (2013)

Film ini menceritakan seorang cewek yang bertualang ke Sawai, salah satu pulau di Indonesia untuk mencari tahu tentang legenda yang sering diceritakan neneknya tentang seorang gadis bernama Halimah yang kabur dari suaminya untuk pergi bersama seorang nelayan bernama Sukab.

Saat di sana, cewek ini nggak menemukan informasi lebih soal legenda ini. Tapi dia malah ketemu sama seorang petualang cowok bernama Sukab. Film ini dibintangi sama Nicholas Saputra dan Mariana Renata.

Posesif (2017)

Posesif adalah film drama psikologis Indonesia yang mengangkat isu utama berupa toxic relationship yang sering dialami oleh banyak pasangan. Pasangan yang mengalami itu kali ini adalah Yudhis dan Lala.

Yudhis seorang murid baru, ketemu sama Lala seorang atlet loncat indah DKI di sekolah. Mereka jatuh cinta, lalu pacaran. Lama kelamaan, hubungan yang nggak sehat mulai muncul dengan sikap posesif Yudhis yang berlebihan.

Film ini jadi film panjang komersial pertama Edwin, dan membuatnya mendapatkan penghargaan sutradara terbaik di Festival Film Indonesia 2017. Dibintangi sama Putri Marino dan Adipati Dolken.

Baca Juga : Film Horor Terbaru Joko Anwar, 'Folklore: A Mother's Love', Bisa Ditonton Gratis dan Legal. Cek Di Sini

Aruna dan Lidahnya (2018)

Film terbaru Edwin ini baru aja rilis September kemarin, dan sekarang masih nangkring di bioskop kesayangan lo. Bercerita tentang Aruna dan Farish yang bekerja menyelidiki wabah flu burung di empat kota di Indonesia.

Dalam perjalanan, mereka ditemenin sama Bono dan Nad, sahabatnya Aruna untuk kulineran bareng di kota-kota tersebut. Film ini menceritakan soal persahabatan yang dibalut sama kuliner dan sedikit elemen cinta-cintaan.

Dibintangi sama Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Hannah Al Rashid, dan Oka Antara, buat lo yang belum nonton mending langsung cabut ke bioskop sebelum turun layar. Hati-hati ya, film ini bikin auto laper dan baper, hehehe.

Sebagian filmnya ada di layananfilm streamingtapi sebagian besar mesti kamu tonton di festival-festival film.

Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x