Follow Us

Cerita 2 Mahasiswa Palu yang Kini Terus Membangun Rasa Optimis untuk Bangkit

Dewi Rachmanita - Senin, 08 Oktober 2018 | 12:49
Cerita mahasiswa Sulawesi Tengah
Dok. Pribadi

Cerita mahasiswa Sulawesi Tengah

Keluar dari lab, tiang listrik udah jatuh, gelap semuanya soalnya langsung mati listik. Terus kan langsung kumpul di lapangan, ya Allah udah nggak karuan perasaannya.

Langsung duduk lemas, nangis, gempat datang terus. Cepat-cepat ambil HP mau hubungin keluarga, tapi nggak bisa.

Terus kayak tiap 5 menitan gempa, langsung pindah kan di parkiran, tiba-tiba di lab Farmasi kebakaran. Cepat-cepat lari lagi mau pindah ke lapangan Teknik. Eh, udah nggak kuat lemas soalnya. Berhenti dikit, eh gempa lagi, jadi pingsan.

Saya pun ngungsi depan rumah. Kondisi saat ini masih trauma, trauma sekali. Soalnya dari haru Jumat samai Rambu kayaknya gempat kecilnya ada terus. Nggak berani mau pergi jauh-jauh, nggak berani ke kamar mandi lama-lama. Saya suka sharing begini, sedikit demi sedikit trauma bisa hilang.

InsyaAllah nanti juga ikut program sit in di Unhas kayaknya. Tapi, tunggu info resminya lagi tanggal 10 Oktober.

Pesan saya, ayo sama-sama bangun kembali kota Palu. Hilangkan trauma, karena kalau bukan kita yang bangun Palu kembali, siapa lagi kan. Dan untuk orang-orang di luar sana yang sempat menghina Palu soal kasus-kasus yang buat nama Palu jadi buruk, please kalian nggak tahu bagaimana aslinya orang Palu. Bagaimana semenderitanya kami di sini.

Jangan patah semangat, karena masih banyak yang lebih menderita dari kita dan selalu ingat kalau ini teguran dari Allah. Allah ingin kita untuk lebih bertobat lagi kepada-Nya.

Zainah Chairunnisah

Cerita mahasiswa Sulawesi Tengah
Dok. Pribadi

Cerita mahasiswa Sulawesi Tengah

Pada saat bencana saya dan lima teman ada di perjalanan pulang dari anjungan Pantai Talise. Saat itu ada acara Palu Normoni.

Nah saat itu di jalan pulang kita posisinya bukan di jalan raya, jalan kecil dan sebelah kiri kanan mobil ada dinding. Nah, pas kejadian tiba-tiba mobil goyang. Saya kira teman-teman lagi ketawa-ketawa atau ngapain. Pas saya tengok keluar, motor yang ada di jalan jatuh. Di situ saya sadar gempa.

Kemudian saat saya mau buka pintu mobil mau keluar, tiba-tiba dinding yang bersebelahan dengan pintu mobil rubuh. Spontan saya tutup ulang pintu mobil dan pasrah kayaknya dinding roboh pas di atas mobil. Tapi, karena kuasa Allah dinding nggak kena mobil sedikitpun, tapi betul-betul pas depan pintu dalam jalan kecil.

Setelah dinding roboh, saya langsung bergegas keluar dari mobil dan semua orang panik sampai ada orang yang keluar menggunakan handuk dengan sabun dan sampo yang belum dibilas. Hal yang paling menegangkan orang-orang berlarian berteriak air naik air naik jadi semua orang kacau. Mobil motor berhamburan di jalan.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest