HAI-Online.com - Rasa sedih dan trauma itu masih terus ada bagi mereka yang terkena bencana di Palu dan sekitarnya.
Meskipun gempa emang udah jadi hal biasa bagi masyarakat di sana, bencana yang terjadi beberapa hari lalu begitu membekas.
Namun, para mahasiswa asal Palu yang jadi korban enggan terus bersedih. Mereka kini terus bangun rasa optimis untuk bangkit.
Dua mahasiswa asal Universitas Tadulako, Palu cerita kepada HAI tentang kondisinya saat terjadi bencana.
Bagi mereka sendiri, bercerita atau sekadar keluh kesahnya didengar memang awalnya masih sulit.
Walaupun begitu, lewat sharing ini menurut mereka trauma bisa berangsur-angsur pulih.
Baca Juga : Aspal Terbelah dan Suasana Mencekam, Begini Kesaksian Atlet Paralayang yang Selamat dari Gempa Palu
Salsabila Rizky
Waktu itu (saat bencana) saya di kampus, lagi praktikum udah siap mau keluar lab, udah gandeng tas, map, tapi masih pakai baju lab terus tiba-tiba gempa. Pertama kan masih belum berasa masih kecil, jadi kayak "oh nggak papa".
Ya Allah tapi pas kedua kalinya, kan lagi di lab jadi semua barang-barang jatuh, kursi-kursinya. Terus saya kan tempatnya agak jauh dari pintu, otomatis berebutlah untuk keluar.
Udah jatuh saya, udah diinjek-injek teman. Alhamdulillah masih bisa keluar, itu pun tinggal ditarik-tarik sama kakak asisten.