Follow Us

Ini Cerita Pelajar SMA yang Ikut Menari di Opening Asian Games 2018

Dewi Rachmanita - Kamis, 23 Agustus 2018 | 09:57
Cerita Penari Ratoeh Jaroe di Opening Asian Games 2018
Dok. Pribadi

Cerita Penari Ratoeh Jaroe di Opening Asian Games 2018

Perasaannya tampil di Opening Asian Games nggak bisa diungkapin dengan kata-kata sih. Senang, bangga, haru semua kecampur jadi satu. Bangga bisa jadis alah satu saksi bahkan pelaku sejarah Opening Asian Games 2018 dan masyarakat Indonesia muapun luar negeri menyambut kita dengan tepuk tangan, teriakan, dan euforia yang berapi-api.

Air mata terurai ketika masuk stage karena terhipnotis dengan semangat yang menggelora ketika masyarakat meneriakkan "Indonesia.. Indonesia... Indonesia..." dan bisa satu acara dengan orang-orang hebat seperti pak Wishnutama, Pak Erick Tohir, dll.

Latihan 5 bulan bukan waktu yang lama, bukan waktu yang singkat juga. Banyak banget pengorbanan dan perjuangan yang kita hadapin selama latihan nari.

Dari yang nggak tahu apa-apa, bukan penari profesional menjadi bisa menari Ratoeh Jaroe di depan puluhan ribu masyarakat. Bangga sekali bisa mempersembangkan tarian Ratoeh Jaroe ke mata dunia.

Dari yang latiha di compound area jam 1 siang di mana terik matahari di atas kepala, dari yang latihan 1x pertemuan bisa beberapa kali ngulang sampai latihan malam dan hanya 1x menari saja. Semua terbayarkan dengan indah.

Bethania Pramesthi Angelique - SMAN 70 Jakarta

Cerita penari Ratoeh Jaroe di Opening Asian Games 2018
Dok. Pribadi

Cerita penari Ratoeh Jaroe di Opening Asian Games 2018

Kalau aku senang banget dan bangga banget bisa jadi bagian dari Opening Asian Games kemaren, karena mungkin masih lama banget Indonesia jadi tuan rumah lagi di event besar kayak Asian Games yang diadain 4 tahun sekali.

Awalnya aku excited gitu karena kita sempat dikasih lihat video opening event-event gitu. Terus habis beberapa kali latihan, ada beberapa temanku yang pengen mengundurkan diri karena takut bentrok sama jadwal bimbel karena kita udah kelas 3 sekarang. Tapi akhirnya ya udah dijalanin aja dulu sampai akhirnya kita latihan di Lapangan ABC itu aku sama teman-teman malah jadi senang karena seru.

Sampai akhirnya latihan di GBK langsung itu tambah seru karena propertinya kayak gunung-gunungnya gitu udah dipasang semua.

Ya capek sih awalnya latihan dari jam setengah 1 sampai jam 5, sampai dari jam setengah 1 sampai jam 10 malam. Tapi capeknya kebayar habis sih karena melihat audiensnya suka sama penampilan kita.

Meivia Nisrina Effendi - SMAN 34 Jakarta

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest