Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Lahirnya Cloud Gaming Skyegrid, dan Masa Depan Games di Indonesia

Rian Sidik - Jumat, 10 Agustus 2018 | 20:30
SkyeGrid Gaming
Doc. Skyegrid

SkyeGrid Gaming

Ingin bermain game terbaru, seperti Fortnite,Assasin's Creed Origins atau mungkin Far Cry 5, namun laptop yang kalian punya sekarang nggak mumpuni karena bukan laptop gaming?

Atau, mungkin perangkat yang lo punya sekarang hanya sebuah ponsel di genggaman?

Tenang, nggak perlu khawatir, karena mulai hari ini kita bisa menjadi seorang gamer, meskipun device atau perangkat yang kita punya bukan spesifikasi gaming sekalipun.

Jawaban dari pertanyaan di atas telah dijawab oleh,Skyegrid, sebuah startup buatan muda-mudi asal Indonesia, yang sejak Kamis (9/8) kemarin resmi meluncurkan solusi berupa platform game streaming berbasis Cloud, atau populer pula disebut Cloud Gaming.

Sederhananya, platform ini memungkinkan siapa saja untuk bermain game triple A dari apapun perangkat yang dimilikinya—termasuk laptop kerja biasa berbasis Windows, Macbook dan iMac, bahkan ponsel Android! Ya, ini membuat Skyegrid menjadi platform Cloud Gaming Android pertama di Indonesia.

"Selama ini, untuk memainkan game triple A, kita membutuhkan konsol game, misalnya PlayStation, Xbox, atau PC berspesifikasi tinggi. Tapi, nggak semua orang mampu membelinya. Inilah alasan saya dan teman-teman tergerak untuk menciptakan solusi bernama Skyegrid," ujar Rolly Edward, CEO Skyegrid, dalam Acara Peluncuran 'Skyegrid' di Balai Kartini, Jakarta.

"Dengan Skyegrid, siapa pun bisa menjadi gamer AAA, tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam. Bermain dari mana saja, kapan saja, tanpa memusingkan perangkat yang harganya mahal, juga system requirement game yang tinggi. Ya, paling tidak punya ponsel Android, itu sudah cukup."

Bayangkan, kata Rolly, untuk memainkan sebuah game tanpa Skyegrid, seseorang harus membeli sebuah konsol game, misalnya Sony PlayStation 4 (500 GB) seharga Rp3,5 juta, lalu perlu satu unit TV yang harga rata-ratanya Rp2,5 juta untuk ukuran 32 inci, belum lagi game-nya yang rata-rata seharga Rp300 ribu. Jika ditotal, seseorang tersebut harus merogoh kocek Rp6,3 juta, hanya untuk memainkan satu game. Ia perlu menambah Rp300-500 ribu lagi setiap kali ingin bermain game baru.

Fakta lain, Rolly memaparkan, ia dan timnya juga kerap mendapati orang-orang yang terpaksa berhenti bermain game semata-mata karena tidak sanggup lagi “mengejar” spesifikasi minimal (atau system requirement) yang dibutuhkan untuk bermain game-game AAA di PC. Pasalnya, untuk melakukan upgrade VGA, memori maupun prosesor pada desktop PC dan laptop, budgetnya tidaklah murah.

"Sehingga, investasi untuk bermain game terasa sangat mahal bagi sebagian orang. Sebab itu, kami akan mengubah cara pandang orang tentang bermain game dengan Skyegrid," tegas Rolly.

Skyegrid tersedia di OS Android, Windows, Mac OS, dan Xbox

Dengan berlangganan Skyegrid, siapapun bebas memilih untuk bermain di platform yang mereka mau, selama itu OS Android (ponsel pintar, tablet), Windows (laptop, desktop PC), Mac OSX (Macbook, iMac, Mac Mini), sampai Xbox One.

"Bagi pengguna perangkat Android atau Android TV, Anda bisa mengunduh Skyegrid di Play Store. Begitu pun pengguna laptop atau PC Windows 10, unduh Skyegrid di Microsoft Store, termasuk pengguna Xbox One. Sedangkan pengguna Macbook dan iMac berbasis Mac OSX, silakan unduh Skyegrid langsung dari App Store," ujar Rolly.

"Sementara, pengguna Windows 7 ke bawah, Linux, dan Macbook jadul, Anda bisa memainkan game-game di Skyegrid langsung dari browser Google Chrome. Cukup buka www.skyegrid.id."

Cara berlangganannya pun sangat mudah. Pengguna hanya perlu mendaftar (sign up) di website Skyegrid ( http://skyegrid.id ), lalu pilih “Berlangganan,” kemudian pilih Metode Pembayaran. Setelah pembayaran selesai diproses, voila, pengguna bisa langsung memainkan puluhan game yang ada di Skyegrid sepuasnya selama 30 hari.

“Di tahap awal, kami menyediakan lebih dari 50 judul game AAA terpopuler di Indonesia, dari sekitar 25 publisher game ternama dunia, sebut saja Ubisoft, CD Projekt, Epic Games, 2K, dan masih banyak lagi. Jumlahnya akan terus kami tambah sampai 120 judul game favorit di Indonesia, pada akhir tahun ini,” tutur Rolly.

Saat ini, Skyegrid hanya menyediakan satu paket berlangganan, yakni Rp179.000,- untuk 30 hari. Bagi pengguna yang juga memiliki akun Steam aktif, ia bisa menautkan akun Steam-nya tersebut ke akun Skyegrid untuk menambah koleksi game-game-nya yang terbaru.

Jadi Publisher Game, Skyegrid Siap Gandeng Developer Game Lokal

Ke depannya, pelanggan Skyegrid juga akan dapat menikmati game-game AAA buatan pengembang lokal. Salah satu yang ikut mendukung adalah Digital Happiness, studio game kesohor asal Bandung yang mengembangkan game horor yang sempat viral secara global pada pertengahan tahun 2014 silam berjudul DreadOut.

"Kami sangat senang dan menyambut baik kehadiran Skyegrid, yang mempunyai mimpi dan semangat yang sama dengan Digital Happiness, yakni memajukan industri game lokal Indonesia. Semoga kehadiran Skyegrid membawa semangat baru kepada para developer game AAA lokal lainnya, sekaligus menjadi ruang unjuk gigi karya Indonesia ke kancah internasional," kata Dito, Co-Founder Digital Happiness.

Mendukung pernyataan Dito, Rolly pun menegaskan, Skyegrid siap mendukung ekosistem game lokal sepenunya dengan membuka ruang seluas-luasnya pada para pengembang game lokal yang ingin memasarkan karyanya melalui Skyegrid.

"Dari awal, mimpi saya agar Skyegrid bisa menjadi publisher game lokal. Saya ingin merangkul developer game lokal sebanyak-banyaknya untuk menaruh gamenya di Skyegrid, supaya bisa dimainkan gamer-gamer dari luar Indonesia. Inilah waktunya kita buktikan pada orang-orang di luar sana, bahwa Indonesia pun punya game-game yang canggih dan nggak kalah keren," tutur Rolly.

Untuk mewujudkan mimpinya itu, Rolly mengklaim, bahwa saat ini selain bisa dimainkan oleh gamer-gamer dari Sabang sampai Merauke, tetapi Skyegrid juga sudah bisa dimainkan di sejumlah negara tetangga, termasuk Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

"Di sinilah, para pengembang game lokal bisa unjuk gigi. Kami akan membantu mereka semaksimal mungkin dalam memasarkan karya atau game-game mereka ke luar Indonesia agar karyanya lebih dikenal gamer-gamer internasional dan laris terjual,” kata Rolly.

Implementasi IGRS dan Roadshow ke Studio-studio Game di Indonesia

Bagaimanapun, peluncuran Skyegrid ini baru permulaan. Rolly mengakui, Skyegrid masih mempunyai banyak "pekerjaan rumah" yang harus dituntaskan dalam waktu dekat. Seperti salah satunya, implementasi IGRS (Internet Game Rating Indonesia).

"Secara bertahap, Skyegrid akan mengimplementasikan sistem rating game berdasarkan usia dan kontennya sesuai anjuran Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia nomor 11 Tahun 2016, tentang Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik," ucapnya.

"Kami pun menaruh perhatian pada dampak video game, terutama pada anak-anak. Untuk itu, kami harus segera melakukan klasifikasi game-game di dalam Skyegrid sesuai anjuran Menkominfo, yakni berdasarkan konten—misalnya kekerasan, porno, dan narkotika. Termasuk berdasarkan usia—mulai dari Semua Umur, Kelompok Usia 3 Tahun ke Atas, hingga Kelompok Usia 18 Tahun ke Atas."

Namun untuk saat ini, Rolly memastikan seluruh game yang ada di Skyegrid, telah lulus uji sistem rating global, yakni Entertainment Software Rating Board (ESRB), badan swakelola asal Amerika Serikat yang membuat penilaian (rating) video game berdasarkan usia dan konten secara rutin.

"Selain IGRS, kami juga akan melakukan roadshow ke studio-studio pengembang game lokal di Indonesia," tutupnya.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x