Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Formula Basi Film Horor Tak Akan Membuat Slender Man Jadi Ikon Setan Baru: Sebuah Review

HAI Internship - Jumat, 10 Agustus 2018 | 13:18
Slender Man

Slender Man

HAI-Online.com - Belakangan ini dunia perfilman lagi dipenuhi sama beberapa film horor yang katanya sih terbaik. Sebut aja Hereditary, A Quiet Place, dan IT. Ketiga film horor ini membuktikan kalau sebuah film horor yang bener-bener serem nggak cuma bisa diisi sama jump scares aja, tapi juga jalan cerita yang keren dan karakterisasi yang bagus.

Sayangnya, keseruan itu nggak HAI temukan dalam film horor yang bakal rilis hari ini, Slender Man. Film karya Sylvian White ini nggak punya jump scares yang asik, jalan cerita yang keren, atau bahkan karakterisasi yang bagus.

Slender Man sendiri berlatar lokasi di sebuah kota kecil di Massachusetts, tentang empat orang sahabat yang akrab banget. Cewek-cewek ini mendengar soal mitos internet Slender Man.

Mereka lalu memutuskan buat mencoba manggil Slender Man. Mereka melakukan sedikit ritual pemanggilan yang mengharuskan mereka untuk nonton sebuah video di website paranormal gitu.

Keempat cewek ini adalah Wren (Joey King), Hallie (Julia Goldani Telles), Chloe (Jaz Sinclair), dan Katie (Annalise Basso). Seminggu setelah mereka nonton video itu, Katie menghilang. Membuat panik Wren, Hallie, dan Chloe. Mereka pun mulai merasa aneh karena mulai digangguin sama sesosok makhluk yang memancarkan kekuatan supranatural yang kuat.

Diceritakan di sini kalau Slender Man punya kekuatan hipnotis yang kuat. Dia bisa membuat korbannya melihat apa yang dia mau mereka lihat, dan merekayasa realitas. Makanya, sebagian besar teror dalam film selalu dimulai dengan para tokoh yang mengalami imajinasi. Mereka dihantui sama berbagai gambar menakutkan yang berujung sama halusinasi dan bikin mereka nggak bisa membedakan mana realitas dan mana yang ditanam sama Slender Man.

Formula Basi

Formula kayak gini menurut HAI sih udah cukup basi, sob. Pasalnya, udah ada beberapa film horor keren yang menggunakan formula kayak gini. Ingat film The Ringu? Film horor yang bikin hantu Sadako terkenal ini udah duluan pake unsur horor paranormal dan teknologi statik. Kalau di film ini sih kemunculannya emang bukan dari TV, tapi dari video-video website dan gawai-gawai para karakter.

Slender Man hampir selalu muncul diawali dengan gangguan statis di laptop, video, atau ponsel. Nggak jarang doi juga muncul lewat panggilan video ke ponsel calon korban. Kayak yang dialami sama Chloe dan Wren sebelum mereka berdua diambil sama Slender Man.

Selain ngingetin sama The Ringu, film ini juga ngingetin HAI sama film The Night On Elm Street. Itu loh, yang setannya Freddy Krueger yang punya cakar kayak Wolverine. Dalam film itu, Freddy Krueger juga menghipnotis korban-korbannya, lewat mimpi saat mereka tidur. Dari situ, para korban bakal susah ngebedain mana realitas dan mana mimpi mereka. Yang berujung sama kematian mereka sendiri.

Formula horor yang diusung sama film ini juga kerasa kurang banget. Elemen jump scares-nya bahkan nggak berhasil bikin HAI kaget pas nonton. Selain itu elemen serem yang coba dibangun sepanjang film juga kayak gagal gitu. Film ini mencoba untuk mengusung tone gelap sepanjang film. Tapi bukannya bikin serem, HAI malah kesulitan buat melihat adegan karena kondisi yang terlalu gelap. Ujungnya malah jadi hilang fokus.

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x