Djawadi dan Campbell sukses bikin suasana creepy yang nggak bisa kita dapatkan dari visualnya. Mereka bikin suasana mencekam dengan alunan instrumen yang keren parah, belum lagi efek suara dari gangguan statik di hampir sepanjang film. Hal itu bener-bener bisa nambal aspek jump scares yang kerasa lemah banget.
Selain itu, disamping aspek sinematografi yang terlalu gelap, di beberapa bagian visual kayak gini malah menguntungkan juga. Khususnya di bagian ketika Slender Man bakal muncul atau lagi ngejar-ngejar korbannya di hutan gitu. Keadaan hutan yang gelap dan Slender Man yang bersembunyi sebagai rangkaian pohon gitu sukses bikin mata penonton jelalatan dan nggak bisa berpaling karena harus siap siaga nyari di mana Slender Man.
Sayangnya kedua aspek ini tetap aja belum bisa bikin film ini punya potensi yang bagus. Film ini nggak bisa memberikan Slender Man kesempatan untuk bisa nunjukin seberapa serem dan kuat doi di belantika perfilman horor dunia.
Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa