Dari sinilah, penonton mulai merasakan ketegangan film sambil mengetahui beberapa cara menyelamatkan diri jika terjadi gempa dan tsunami. Seperti juga film-film bencana lainnya, secara tidak langsung beberapa hal yang dilakukan Kristian dalam menghadapi bencana seakan membuka mata penonton bagaimana harus bersikap dengan benar.
Namun yang namanya film, pasti saja ada bagian yang mengajak penonton untuk merasakan suasana tegang dan ikut dalam kepanikan. Apalagi, film ini cukup sukses memberikan efek-efek CGI yang menjadikan kita merasakan apa yang dirasakan para pemerannya.
Kabarnya, untuk membuat efek film ini terasa nyata, konon pembuatan film ini telah menghabiskan lebih dari 40.000 liter air setiap hari untuk membuat adegan tsunami. Selain itu, para aktornya juga melakukan sendiri semua adegan tanpa adanya pemeran pengganti.
Yang seru, meski dialognya berbahasa Norski, penonton bisa belajar teknik-teknik penyelamatkan diri, keluarga dan kemudian orang lain.
Basic penyelamatan diri dari bencana tsunami disimulasikan dengan baik dalam film tersebut. Ya, meski ada pelajaran yang seharusnya nggak dipetik juga terutama di bagian istri Kristian menyelamatkan nyawa anaknya.
Meski begitu tetap saja ada beberapa kondisi yang mau tidak mau harus dilakukan meski itu pahit. Yang jelas, menonton The Wave, penonton bisa lebih peduli sama lingkungan sambil tetap siaga dan waspada menjadi warga bumi di manapun berada.
The Imposible (2012)
Mirip dengan upaya penyelamatan diri dari kejadian Tsunami di film The Wave, justru film terdahulunya The Impossible (2012) malah punya acara yang lebih baik lagi dalam menanggapi kejadian saat dan paska diterjang tsunami.
Film ini diangkat dari kisah nyata sebuah keluarga berkebangsaan Spanyol yang berjuang melawan ganasnya tsunami yang terjadi di Indonesia dan Thailand pada 2004 lalu.
HAI akui, adegan Naomi Watss dan Ewan McGregor yang membintangi film ini, berhasil menghipnotis para penontonnya. Wajar kalo Naomi Watts (Maria) masuk nominasi aktris terbaik di Academy lantaran perannya tersebut.
Yang perlu digarisbawahi, film keluarga ini mengajarkan bagaimana survive ketika berenang di gulungan ombak besar, bertengger di pohon saat air laut meluap, sampai bagaimana keluarga ini menemukan anggota keluarga lainnya sungguh mengharukan.