HAI-Online.com - Masuk ke dalam goa, mungkin masih banyak jalan untuk keluar dan masuk lagi ke dalamnya. Namun ke area penambangan di Atacama, Chile cuma ada satu jalan untuk masuk dan keluar darinya.
Lantas bagaimana kalau pintu masuk-keluar itu runtuh seketika, sedang di dalamnya ada 33 manusia tertahan di bawah tanah karena sedang mencari nafkah? Pasti menyeramkan. Apalagi bukan satu dua malam melainkan lebih dari 2 bulan lamanya mereka terkurung di kedalaman 2300 kaki atau sekitar 701 meter di bawah permukaan tanah.
Diantara mereka ada yang bilang, “Ini seperti dikubur hidup-hidup”.
Begitulah, kalau ada yang ingat kejadian nyata 33 penambang di Chile yang terjebak selama 69 hari di bawah tanah pada tahun 2010 silam, maka gambaran ceritanya tertuang kembali dalam sebuah film berjudul The 33.
Kalau melihat pemberitaan, media mencatat 5 Agustus 2010 merupakan hari naas bagi 33 penambang San Jose di gurun Atacama, Chile. Sebab secara mendadak, para penambang yang baru akan memulai penggalian tanah pada hari pertama kerja mengalami musibah. Salah satu jalur penambang mengalami retak untuk kemudian rapuh dan meruntuhkan area bebatuan yang sejatinya mengandung tembaga dan emas yang merupakan sumber mata pencaharian penambang.
Sayangnya, Atacama sejak puluhan tahun terus digali tanpa mempertimbangkan struktur tanahnya sehingga ia mulai rapuh dan mengancam keselamatan para penambang. Alhasil, tambang San Jose runtuh dan membuat 33 penambangnya terkurung di kedalaman 2300 kaki atau sekitar 701 meter di bawah permukaan tanah.
Upaya penyelamatan pun dilakukan, namun yang bikin kesal, area evakuasi bencana yang disediakan perusahaan tidak terawat. Tangga menuju jalan keluar tidak pernah terselesaikan, bahkan bekal makanan dan obat-obatan yang tersedia sangat terbatas. Dari sinilah seorang Mario Sepulveda bergerak untuk mengatur semuanya sampai rekaman kisah penderitaan 33 penambang ini mengundang emosional dan mengharukan.
The Martian mungkin menyelamatkan satu orang yang terjebak di planet Mars, namun dalam film The 33, kita menyaksikan upaya penyelamatan 33 orang yang terjebak di dalam bumi.
Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari film yang disutradarai Patricia Riggen ini sehingga kita harus menontontonnya. Selain belajar tentang bagaimana menjadi orang baik_pekerja yang baik, drama yang juga diadaptasi dari buku nonfiksi karya Hector Tobar yang berjudul: Deep Down Dark: The Untold Stories of 33 Men Buried in a Chilean Mine, and the Miracle That Set Them Free ini mengajarkan kita tentang cinta dan dedikasi keluarga, kepemimpinan dan ilmu pengetahuan yang menjadikannya berguna.
Ada yang bilang film ini menegangkan, menyeramkan sekaligus mengharukan_saat menyaksikan trailernya. Namun, ketika menyaksikan filmnya, semua itu nggak salah, hanya saja ada bagian yang lucunya, tentang sense of humor para pekerja tambang dan kebersamaan.
Serunya, nonton film produksi Warnes Bross ini adalah bersama dengan teman-teman. Pasalnya, kita bakal tahu gimana mengendalikan egoism sambil menikmati kebersamaan hidup. Hidup di bawah tanah!