Follow Us

Cerita Perjuangan Mereka Yang Muda dan Depresi Berat Karena Putus Cinta

Rizki Ramadan - Kamis, 01 Maret 2018 | 08:30
(Ilustrasi) depresi pacaran di masa muda
Rizki Ramadan

(Ilustrasi) depresi pacaran di masa muda

HAI-online.com - Ketika mantau media sosial, dalam sekali scrool, kita bisa menemui senggaknya satu posting dengan tema galau cinta. Ada yang dalam bentuk puisi, ada yang bentuk lelucon, hingga bentuk curhatan langsung dari seseorang yang merasa jadi korbannya.

Terhadap posting yang jleb di hati itu kita tak segan memberi ‘like’ dan menyiarkan ulang ke timeline pribadi. Singkatnya, kita suka merayakan patah hati.

Tapi, sejauh mana kita pernah bersimpati dan menunjukkan langsung kepedulian kita terhadap mereka yang patah hati hingga depresi dan tak punya kecakapan curhat di media sosial?

Nyatanya, temen-temen kita yang masih sama-sama remaja banyak yang butuh support system. Boi contohnya, karena patah hati ia sempat hilang arah dan masuk ke jerat narkoba.

“Gue depresi abis kala itu. Gue menuju jalan yang ‘gelap’ banget. Pernah sampai lima hari nggak inget apa-apa,” tutur Boi

Max (nama samaran), cowok yang belum genap berusia 20 tahun adalah contoh lainnya. Ia mengaku pernah diselingkuhi oleh sang pacar. Nggak hanya sekali, perempuan yang selama ini bersamanya itu berkali-kali menghianati hubungan yang telah dijalani sejak SMA. Max jadi makin depresi saat tahu ceweknya itu lebih memilih cowok lain ketimbang dirinya.

“Dia nggak pernah menghargai usaha aku buat bahagiain dia,” tambah Max.

BACA JUGA: 5 Mitos yang Salah Tentang Depresi

Akibat patah hati, Max mengaku berimbas juga ke kuliahnya. Selain itu makin sering keluyuran yang menurutnya nggak jelas, nongkrong ke sana-ke mari sampai pagi, dan mulai merokok.

“Kadang suka tonjokin diding kayak meluapkan rasa depresi gitu,” ujarnya.

Lain halnya dengan Max, Rania Angela Anya, cewek asal Jakarta yang merupakan pelajar SMA ini mengalami masa depresi berbeda. Bermula saat bertemu cowok sewaktu kelas 2 SMP dan mengira dia bakal jadi seseorang yang sempurna, Anya mulai pacaran dengan cowok yang dibilang orang-orang baik gitu.

“Ternyata dia nggak terlalu nerima ‘the real me’ dan aku nggak bisa terus-terusan berbohong untuk nyembunyiin jati diri aku, bahwa aku suka freedom, suka nge-band gitu-gitu, dan dia mengahalangi itu,” ucap Anya.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest