Ia mengatakan, pihaknya juga sudah memanggil kepala SDN 2 Kubu untuk menjelaskan soal spanduk itu.
"Sudah kupanggil, BAP-nya sudah kukasihkan kepala dinas. Kami peringatkan saja supaya jangan lagi seperti itu," ujarnya.
Ia juga mengaku tidak tahu motif pelemparan kotoran manusia hingga menyebabkan pihak sekolah memasang spanduk itu.
"Mungkin ada yang sakit hati dimarahi guru. Tapi yang mencuat, sampai ada pemukulan segala, itu tidak ada," kata dia.
Sementara Kepala Desa Kubu Jarmani pun mengaku langsung mendatangi SDN 2 Kubu setelah ramai masalah foto spanduk itu di media sosial. Tapi, ia memperoleh keterangan dari pihak sekolah bahwa foto itu hoaks saja.
Terkait kotoran manusia itu, menurutnya, ia dan warga sudah membersihkannya.
"Sudah sama-sama dengan warga kita bersihkan. Bukan guru-guru yang membersihkan. Kami dan wali murid. Memang mereka sempat mogok mengajar, satu hari. Kenapa bikin spanduk lagi?" tanyanya.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sekolah Dilempari Kotoran Manusia, SD Ini Pajang Spanduk dengan Pesan Unik)