Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sekolah Ini Nyinyir Banget. Orangtua Murid Aja Sampai Disindir Pake Spanduk

Rizki Ramadan - Senin, 26 Februari 2018 | 08:30
Spanduk Menyindir Orangtua
Rizki Ramadan

Spanduk Menyindir Orangtua

HAI-ONLINE.COM- Baru-baru ini viral sebuah foto yang menampilkan sebuah spanduk dengan tulisan pesan yang penuh sindiran terpajang di SDN 2 Kubu yang berada di pesisir Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Karena zaman sekarang informasi mudah sekali tersebar, alhasil foto spanduk itu langsung menjadi pembicaraan hangat di grup whatsapp.

Bunyi spanduk itu adalah "Info untuk siswa dan wali murid, orang yang anaknya tidak mau ditegur/dididik oleh guru SDN 2 Kubu, 1. Silakan didik sendiri, 2 Buat kelas sendiri, 3. Buat aturan sendiri, 4. Buat sekolah sendiri, 5. Buat raport dan ijazah sendiri".

Kepala SDN 2 Kubu, Ahmad Isnaini, mengatakan, pemasangan itu sudah berlangsung sekitar satu bulan.

"Sudah sebulan yang lalu. Saya heran juga kenapa akhir-akhir ini diributkan," kata Isnaini melalui sambungan telepon, Kamis (22/2/2018) malam.

Isnaini mengatakan, latar belakang munculnya spanduk itu karena para guru kesal sekolah mereka dilempari kotoran manusia. Namun, pemasangan spanduk itu katanya hanya sebentar.

"Waktu itu di sekolah kami ada masalah, dilempari orang sama kotoran manusia. Jadi guru-guru itu permintaannya minta bikinkan spanduk itu. Ya, saya bikinkan. Dipasang, tapi enggak lama. Paling sepuluh menit, enggak sampai sejamlah," ujar Isnaini.

Ia menambahkan, kotoran itu terdapat di dua ruang kelas. Diduga, kotoran itu dilempar melalui lubang ventilasi di atas jendela.

Isnaini pun mengaku hingga hari ini tak mengetahui motif pelemparan kotoran manusia itu.

"Enggak ada masalah atau bagaimana. Apakah orang mabuk. Sampai sekarang saya enggak tahu," ucapnya.

Kasumayadi, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Kecamatan Kumai pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kotawaringin Barat, menjelaskan, spanduk itu dipasang pada 8 Februari 2018 lalu.

"Dipasang sekitar 10 menitan. Pas aku buka di Facebook, aku suruh lepas, dan hapus di akun Facebook-nya," kata Kasumayadi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (23/2/2018).

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x