Hmm pendapat kayak gitu (dinilai bisa dapat nilai bagus, padahal seperti nggak belajar dan nggak nyontek) sebenarnya udah sering gue dengar sejak SD sampai sekarang. Bukan maksud sombong sih, cuma menurut gue, belajar nggak harus lama dan menyita waktu. Buat gue belajar itu sebentar asal bisa menyerap pelajaran dengan maksimal. KetikaSMA, gue sebagai anak IPA dengan kesulitan gue mencerna pelajaran yang ada hitungannya, gue bisa rangking 1 atau 2 di setiap semester. Padahal, kalau diperhatiin selama di sekolah kerjaan gue kalau nggak main voli, ikut nonton futsal, atau asik organisasi. Di saat gue main voli dsb itu, teman-teman gue yang lain sibuk ikut les tambahan, dll.
Gue bersyukur sih sebenarnya ada di keluarga yang nggak memaksa gue buat terus belajar, tapi justru mereka membebaskan gue melakukan apa yang gue suka. Justru yang bikin gue suka belajar adalah kesenangan gue terhadap pelajaran itu sendiri. Misalnya, dari dulu gue suka banget belajar bahasa Inggris, cita-cita gue adalah ketika gue ketemu Harry Potter, gue bisa ngobrol sama dia karena gue yakin dia nggak bisa bahasa Indonesia. Wkwkwk. Aneh sih, tapi itulah kekonyolan yang membuat gue semangat belajar bahasa Inggris.
Gue lebih senang belajar sebentar dengan metode mind mapping. Setiap habis baca gue pasti nulis bacaan yang gue pahami, kemudian gue ngejelasin dengan keras-keras di depan kaca berusaha memberikan pemahaman ke diri gue sendiri. Malah gue sering diliatin orang karena gue suka berdialog dengan otak gue sendiri, karena gue kayak orang gila yang ngoceh sendiri. Selain itu, gue senang mengulang hal-hal yang gue suka dan betapa mengesalkannya semua mata kuliah di kampus UIN itu gue suka, apalagi kalau dosennya enak dilihat wkwk.
Jadi, mau nggak mau kadang bikin 2-5 catatan yang sama pada satu materi. Apalagi kalau mau ujian dan gue nggak bisa belajar serius kalau ada teman, yang ada malah ngerumpi. Makanya orang jarang ngelihat gue belajar, bahkan teman dekat gue sendiri pasti jarang lihat gue belajar.
Gemma Ramadhan Santana - Sastra Perancis, Universitas Padjadjaran
Mungkin mereka ngeliat saya selalu santai saat ada tugas UTS, UAS, dll. Sebenarnya mereka nggak liat saya waktu luang saya di kosan, sebenarnya saya sih belajar. Kenapa opini terbentuk menurut saya banyak orang yang mungkin seperti saya santai-santai saja dilihatnya, tapi nilainya mungkin nggak bagus akademiknya ya itu karena mereka di belakang ya memang nggak ada usahanya untuk belajar. Karena mungkin melihat orang seperti saya aja bisa, kenapa dia ngga.
Belajar juga saya biasa saja. Saya kalau lagi ingin belajar ya belajar, karena memang suka belajar bahasa. Mungkin passion saya, jadi kayaknya gampang aja untuk mencerna apa yang saya pelajari. Waktu liburan lalu juga saya sempat menjadi guide Perancis di Bali selama 28 hari. Itu juga membantu saya dalam berbahasa Peranci secara lisan. Jadi, sebenarnya saya lebih suka belajar bahasa di luar text book. Itu yang membantu saya sepertinya sih.
Duwy Sartika - Hubungan Masyarakat, Universitas Padjadjaran
Kalau ada yang bilang aku nggak belajar dan nggak nyontek, nggak juga. Tapi memang nggak nyontek. Jadi SMA aku itu asrama dan saringan dari seluruh Indonesia. Semua anak-anaknya memang berkualitas, berdedikasi tinggi, dan ambis-ambis gitu. Selingkungan itu kalau masuk kamar semua orang belajar.