Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Gara-gara Musim Hujan, Liga U-14 Ini Mengalami Kering Gol.

Rizki Ramadan - Selasa, 28 November 2017 | 04:00
Liga U-14 Kompas Panasonic
Rizki Ramadan

Liga U-14 Kompas Panasonic

Bermain sepakbola di saat musim penghujan itu penuh tantangan. Itu terlihat di laga pekan ke-16 yang menandai awal putaran kedua Liga Kompas-Gramedia Panasonic U-14, Minggu (26/11), di Lapangan Ciracas, Jakarta Timur. Tim yang bertanding kesusahan menggiring bola dan melesakkannay ke dalam gawang. Alhasil, pertandingan ‘kering’ gol. Dari delapan laga yang digelar kemarin, hanya sembilan gol dilesakkan 16 tim peserta. Ini rekor gol terendah yang tercipta dalam satu pekan LKG musim ini.

Serangan Nggak Optimal

Mandiri Selection, salah satu tim paling produktif di LKG Panasonic musim ini, ditahan imbang 0-0 oleh Pelita Jaya. Padahal, Mandiri mengemas rata-rata dua gol sepanjang putaran pertama musim ini.

Barisan penyerang tim peringkat ketiga di LKG Panasonic itu berkali-kali membuang peluang matang mencetak gol. Mereka juga lebih sering menguasai bola dan mendominasi jalannya laga. ”Ya, inilah namanya sepak bola. Tim yang lebih banyak menguasai bola belum tentu bisa menang. Di lain pihak, saya akui barisan bek Pelita bermain sangat bagus dan disiplin,” kata Pelatih Mandiri Selection Mukhsin Alatas.

Ia mengatakan, nggak optimalnya serangan timnya juga dipicu faktor kelelahan. ”Enam pemain kami baru saja tampil dalam seleksi tim nasional pelajar di Bandung (23-25 November lalu). Artinya, hampir separuh tim yang ikut dan masih lelah,” ujar Mukhsin kemudian.

Pemain Baru Kurang Membantu

Di sisi lain, Mukhsin mengakui, organisasi serangan timnya kurang padu mengingat adanya sejumlah pemain baru yang masuk. Mandiri merupakan salah satu dari mayoritas peserta Liga KG

Panasonic yang memasukkan sejumlah pemain baru pada awal putaran kedua ini.

Senggaknya ada lima muka baru di tim promosi ini, salah satunya Rio Helmy Putra. Mantan penggawa Rajawali Muda itu direkrut untuk menambah tenaga di lini tengah tim itu. ”Tim kami butuhkan adaptasi dengan para pemain baru ini,” kata Mukhsin.

Kehadiran pemain-pemain baru pada putaran kedua ini memang ibarat buah simalakama. Di satu sisi, kehadiran mereka diharapkan mampu menambah daya gedor tim. Namun, di sisi lain, kekompakan tim jadi berkurang.

Itu diakui Umar Nalis, Pelatih Ragunan Soccer School. Tim yang ditahan 0-0 oleh Villa 2000 itu juga memiliki lima pemain baru. Mereka terlihat masih grogi sehingga banyak membuang peluang mencetak gol. ”Mereka belum saling mengenal karakter satu dengan yang lain,” ujarnya.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x