“Sebuah journey and experience, kami disini berperan sebagai storyteller dan every single concert has their own story. We are here to tell you a great story of a lifetime,” tutup Indra Kurniawan, selaku salah satu pendiri Sonic Live Asia.
Apalagi, Pond dikenal sebagai band yang amat-sangat atraktif di panggung. Kalau melihat Nick bernyanyi di atas panggung, kalian pasti akan terkagum-kagum dengan gerakannya. Nick membuat dirinya terlihat seakan-akan ia nggak pernah letih bergoyang dan teriak.
Ditambah lagi, gedung The Pallas yang sangat mendukung visual untuk musik dari Pond. Keunikan dari panggung The Pallas nanti bakal membuat pengalaman para penonton konser Pond makin lebih khidmat.
“Pada akhirnya, kami ingin menciptakan sebuah one of a kind-show experience, sebuah paket lengkap pengalaman live show. Dengan adanya komunikasi dua arah antara penonton dan artis (dalam artian dibaliknya ada sang promotor yang membawanya), maka terbentuk loyalitas dan kita bisa mengakuisisi pasar penonton itu sendiri, nantinya penonton akan lebih melihat siapa promotor yang membawa si artis/band bukan siapa artis yang akan datang, karena sudah percaya,” kata Celestinus Febrianto, satu dari empat pendiri Sonic Live Asia.
Mengenal Setlist Pond dari Panggung ke Panggung
Tentu saja, setiap band pasti ingin menampilkan penampilan yang nggak akan bisa dilupakan oleh penonton yang sudah rela membeli tiket untuk datang ke konsernya. Lagu, tentu saja, adalah bagian terpenting di dalam sebuah konser, di samping penampilan panggungnya.
Kalau masalah penampilan panggung, Pond nggak usah diragukan lagi, mereka bukan band monoton yang cenderung diam saja di atas panggung, mereka adalah tipe band yang personelnya pasti akan lompat ke atas dan ke bawah, bergoyang ke kiri dan kanan. Namun, gimana dengan daftar lagu yang bakal mereka bawakan?
Beberapa bulan yang lalu, Pond baru saja merilis album ketujuhnya berjudul The Weather. Sudah pasti, setlist lagu mereka di The Pallas nanti bakal diisi dengan lagu-lagu yang berada di album itu, seperti 30.000 Megatons, Sweep Me Off My Feet, Paint Me Silver, Colder Than Ice dan lain-lain.
Lalu, gimana nasib penonton yang ingin mendengar lagu-lagu Pond dari album lain? Tenang, beberapa setlist dari konser terakhir mereka menunjukkan bahwa mereka adil dalam pembagian lagu di setiap konsernya. Di Jepang kemarin, mereka membawakan lagu Elvis’ Flaming Star dan Sitting Up On Our Crane dari album keenam mereka, Man It Feels Like Space Again. Bahkan salah satu lagu dari album pertama mereka, Psychedelic Mango, pun dimainkan, lagu itu berjudul Don’t Look At The Sun Or You’ll Go Blind.
Jadi, di The Pallas nanti, kemungkinan besar mereka bakal membawakan lagu-lagu itu, ditambah encore yakni lagu berjudul Man It Feels Like Space Again. Buat kalian yang sudah membeli tiket konsernya, boleh, tuh, dengerin lagu-lagu di atas untuk persiapan.
Meluapnya Pencinta Musik Psychedelic Rock ke Permukaan
Kalau kita ngomong musik psychedelic baru bangkit di skena musik Indonesia, itu salah. Pasalnya, musik psychedelic dan juga penggemarnya pun sudah ada di Tanah Air, khususnya di Jakarta, sejak puluhan tahun yang lalu. Buktinya saja, album kompilasi Those Shocking Shaking Days yang berisikan band-band funk, psychedelic dan progresif Indonesia, dirilis beberapa tahun lalu, dan langsung laku di tengah masyarakat Indonesia.