So, sebelum “berteriak” ada hal-hal penting yang harus diperhatikan. Terutama yang berkaitan dengan imbas dari teriakan kita yang terdengar luas.
Yang terjadi sama Zeke, Suki, Konji dan Orly di film My Generation misalnya (ini film baru. Kebetulan Hai udah nonton. Cepet, kan?). Mereka berusaha menyuarakan ketidaksepahaman pemikiran mereka dengan sekolah lewat video. Ternyata, “teriakan” mereka viral. Dan membuat mereka mendapat “bonus” sangsi dari sekolah yang nggak suka sama apa yang mereka suarakan. Jadilah mereka gagal liburan. Dan apesnya, apa yang mereka yakini benar membawa dampak negatif buat rencana liburan mereka yang akhirnya gagal dilaksakan.
Itu baru dampak buat diri sendiri. Dampak buat orang lain ternyata ada juga. Nggak percaya?
Sering sekali tanpa sadar kita ikut men-share segala sesuatu yang ada di sosial media karena cool , kita anggap penting, atau sepaham sama pemikiran kita. Dan sedihnya, tanpa dicek dulu kebenarannya.
Padahal, nggak semua berita atau informasi benar. Dan kita jadi ikut serta membagi informasi yang menyesatkan. Suara kita yang powerfull jadi terpakai untuk membagikan info yang mungkin berbahaya atau merugikan sebagian orang. Nggak mau dong, kalo sampai terlibat dalam menyengsarakan nasib orang lain?
Itu sebabnya, kita perlu lebih bertanggung jawab dalam bersuara. Pikir dulu apa yang mau disuarakan. Pastikan suara kita benar (gampang kok, cek dulu aja di Google dan media-media sebelum nge-share). Dan suarakan sekerasnya bila kita yakin apa yang kita bicarakan bermanfaat buat orang lain. Dengan begitu, seperti pesan paman Ben tadi, kita udah jadi superhero yang baik. Yang bertanggung jawab menggunakan kekuatan kita untuk bisa dimanfaatkan semua orang. Bukan hanya untuk kepentingan golongan.
See…, asik kan jadi Milenial? Sekarang ayo bersuara. Dan yang terpenting, jangan lupa powerbank-nya. Jangan sampai, belum selesai update status, ponsel keburu mati. Hahaha….