HAI-ONLINE.COM – Nggak bisa dipungkiri, meski para Agen Pemegang Merek (APM), baik itu mobil dan motor, mengeluarkan beragam model-model terbarunya, tetap saja, mobil dan motor bekas punya peminatnya sendiri.
Tapi, jangan sembarangan beli dulu. Cermati betul kendaraan yang ingin kita masukin garasi, bro. Soalnya, kalau kita nggak teliti, bukannya untung, kita malah bisa jadi buntung! Nggak percaya?
“Kalau mau beli kendaraan bekas, buat kita yang punya pengetahuan lebih soal dunia otomotif tentunya bakal lebih memudahkan. Tapi kalau nggak tahu, ajak teman yang lebih paham,” timpal Tio, mekanik dari Tio Motor.
Nggak salah kalau Tio ngomong kayak gitu. Soalnya, di beberapa kejadian, pedagang nakal bakal kita temui. Iya, nggak sedikit dari mereka yang berlaku curang buat mengelabuhi kita, biar dapat untuk yang lumayan besar. Caranya banyak, salah satunya dengan ‘kanibal’ part kendaraan. Duh!
Terus kalau nggak punya teman yang ngerti-ngerti amat soal dunia otomotif atau kita sama sekali tahu soal itu, gimana, dong? Udah pengen banget beli motor, tapi uang pas-pasan buat beli motor bekas, kita harus gimana? Santai, nggak usah bingung.
Sebagai teman, HAI nggak mau lo dikibulin sama pedangan nakal. Makanya, HAI ngobrol langsung sama orang-orang yang terjun langsung di dunia jual-beli motor bekas (baca: pedagang) biar kita nggak masuk perangkap si pedagang nakal. Nah, biar nggak penasaran, mendingan langsung kebet hasil obrolan HAI, yuk.
Lampu
Ini jadi salah satu part yang sering di-‘kanibal’ dengan barang KW. Sebelum mulai membeli, coba perhatikan bagian ini. Biasanya, barang KW punya kualitas yang nggak bagus, lampu KW lebih cepat pudar dan pecah.
Suspensi
Ini juga jadi salah satu bagian yang kerap ditukar oleh pedangan nakal. Nggak cuma barang KW, suspensi bekas atau bahkan yang sudah diservis berkali-kali juga kerap dikanibal.
“Biasanya, shockbreaker yang sudah digunakan berkali-kali atau didaur ulang punya bekas akibat penggunaan gerinda. Part bekas juga umumnya punya drat yang nggak rapi. Soalnya, per bekas biasanya dibubut lagi,” ujar Arif salah satu pedagan motor bekas di daerah Jatinegara.
Bodi Motor