Follow Us

Bukti Bahwa Motivasi Pelatih Bisa Bikin Tim ‘Epic Comeback’ Di Liga U-14.

Rizki Ramadan - Senin, 18 September 2017 | 15:18
Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 (Foto: Priyambodo/KOMPAS)
Rizki Ramadan

Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14 (Foto: Priyambodo/KOMPAS)

Pada Minggu (17/9), Rizqi sebagai jenderal lapangan tengah menjadi penghubung antarlini. Peran Rizqi pun menjadi kunci kemenangan Cibinong Raya. Gol Ananda Putra pada menit ke-36 merupakan hasil bola muntahan dari tendangan bebas Rizqi.

Motivasi Bisa Membalik Kekalahan Jadi Kemenangan

Sementara Jakarta Football Academy (JFA) kokoh di puncak klasemen setelah mengalahkan tim papan atas ASIOP Apacinti dalam derbi Jakarta, 2-1.

Babak pertama, JFA unggul cepat melalui M Pandu Mahardika pada menit ke-13 setelah memanfaatkan kemelut di gawang lawan. ASIOP menyamakan skor tiga menit kemudian, melalui sontekan Nadhif GK.

JFA yang terus menekan mampu memanfaatkan kelengahan ASIOP di akhir babak pertama. Hasilnya, Nestor menggandakan keunggulan JFA pada menit ke-28.

”Mental sempat turun pada paruh laga saat skor seri. Untungnya kami mencuri gol di akhir babak. Saat jeda, saya beri motivasi untuk terus berjuang karena laga belum berakhir,” kata Achmad Zulkifli, Pelatih JFA.

Skor nggak berubah sampai peluit panjang dibunyikan. Berkat hasil itu, JFA kembali ke puncak klasemen dengan 16 poin. Disusul Mandiri Selection di peringkat kedua dengan 15 poin setelah menang 4-0 atas Siaga Pratama.

Motivasi Pelatih adalah Kunci

Direktur Teknik PSSI Danurwindo berpendapat, salah satu kunci kesuksesan pembinaan pesepak bola usia muda terletak pada kompetensi pelatih. ”Sebab, ada konsep better coaches, better players, better performances. Jadi, penampilan yang lebih baik kuncinya pada pelatih yang lebih baik,” kata Danur saat menyaksikan laga-laga pekan keenam Liga Kompas Gramedia Panasonic U-14, Minggu.

Menurut Danur, bagaimana pelatih memotivasi timnya, seperti dilakukan Pelatih SSB Cibinong Raya Agus Supriyanto, menjadi salah satu resep jitu kemenangan tim. Oleh karena itu, ia menilai perencanaan program latihan sangat krusial.

Celakanya, meskipun tugas pelatih sepak bola tergolong rumit, banyak pelatih mengabaikan perencanaan. ”Banyak terjadi, seorang pelatih baru berpikir tentang apa materi latihannya saat ia dalam perjalanan menuju lokasi latihan,” ujar Pelatih Tim Nasional Indonesia di Piala Asia 1996 itu.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest